Berita Bengkulu

Insiden Danau Dendam Bengkulu, Pengunjung: Kalau Mau Ditata, Jangan Ada yang Dirugikan

Meja dan kursi pedagang di Danau Dendam rusak dan tercebur ke danau. Pengunjung harap penataan tetap adil dan tak viral karena kabar buruk.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Ricky Jenihansen
Jiafni Rismawarni/ TribunBengkulu.com
DANAU DENDAM - Suasana di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu, Senin (19/5/2025). Meja dan kursi pedagang di Danau Dendam rusak dan tercebur ke danau. Pengunjung harap penataan tetap adil dan tak viral karena kabar buruk. 

Dedy menegaskan, saat ini Pemerintah Kota memang sedang melakukan penataan kawasan wisata, namun bukan dengan cara menghamburkan kursi dan meja pedagang.

Menurutnya, pemerintah selalu mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis dalam memberikan imbauan kepada para pedagang.

Atas kejadian ini, Wali Kota meminta masyarakat, termasuk tokoh-tokoh budaya Bengkulu, untuk tidak mudah terprovokasi.

"Ini fitnah. Kita (pemerintah) tidak ada seperti itu," lanjutnya.

Laskar Melayu Bela Wali Kota

Berbagai isu liar pun mencuat, berbagai oknum mengaitkan hal tersebut dengan kebijakan Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi tentang penertiban dan penataan pedagang di kawasan wisata.

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Pemuda Laskar Melayu Bengkulu angkat suara. Mereka membela Wali Kota Dedy Wahyudi dan menyebut tudingan tersebut sebagai fitnah serta bentuk provokasi yang berbahaya.

Ketua Umum Laskar Melayu Bengkulu, Junaidi Zul, menyayangkan adanya pihak-pihak yang diduga sengaja menggiring opini publik dan menyebarkan fitnah terhadap Wali Kota Bengkulu terkait insiden berserakannya kursi dan meja milik pedagang di kawasan wisata DDTS.

Menurut Junaidi, narasi yang berkembang di media sosial dan menyudutkan Wali Kota merupakan bentuk manipulasi opini yang berbahaya.

Zul juga menyayangkan sikap beberapa kelompok yang merasa menjadi pahlawan, namun justru memfitnah pemerintah.

"Kami ingin Kota Bengkulu lebih baik dan tempat wisata yang nyaman. Jadi jika ada yang keberatan dengan proses pembangunan di Kota Bengkulu, silakan pindah dari Kota Bengkulu dan tidak perlu membuat fitnah untuk menjatuhkan pemerintah," tegasnya.

Ia menambahkan, objek wisata di Kota Bengkulu memang perlu diperbaiki dan dikelola secara profesional agar tidak kembali viral karena hal-hal negatif, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

"Masih ingat objek wisata Danau Dendam viral akibat kelakuan pedagang yang ribut dengan pengunjung," tuturnya.

Menurutnya, penataan kawasan wisata merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bengkulu dalam menjadikan destinasi seperti DDTS lebih nyaman bagi pengunjung.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pembangunan kota dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.

"Saya mengimbau kepada yang mengaku anak-anak muda Bengkulu, untuk berhenti merencanakan fitnah terhadap Wali Kota Bengkulu," ajak Junaidi Zul.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved