Isu Ijazah Jokowi Palsu
Terkuak Alasan Jokowi Ogah Tunjukkan Ijazah Secara Langsung, Bukan Takut dengan Roy Suryo Dkk
Terkuak alasan Jokowi tidak boleh tunjukkan ijazah secara langsung di depan publik, bukan perkara takut dengan Roy Suryo dkk.
TRIBUNBENGKULU.COM - Terkuak alasan Jokowi tidak boleh tunjukkan ijazah secara langsung di depan publik, bukan perkara takut dengan Roy Suryo dkk.
Di tengah polemik ijazah Jokowi yang dituding palsu publik bertanya-tanya, kenapa ijazah tersebut tidak ditunjukkan saja secara langsung oleh Jokowi?
Sebab, Jokowi dianggap telah memperkeruh keadaan lantaran enggan menujukkan ijazahnya secara langsung di depan publik.
Menanggapi pertanyaan masyarakat yang kebingungan soal ijazah Jokowi tersebut, Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji buka suara.
Susno menilai, pembuktian ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), asli atau palsu, tidak bisa dilakukan dengan cara ditunjukkan begitu saja ke publik.
Kata Susno, yang berhak melakukan pembuktian ijazah Jokowi ini adalah aparat penegak hukum.
"Pembuktian bukan ditunjukkan ke publik, yang berhak melakukan pembuktian aparat penegak hukum."
"Nanti kan begitu dipanggil oleh aparat penegak hukum pasti dia menyerahkan ijazah yang asli, aparat penegak hukum cross-check ke UGM."
"Setelah asli, ya tak perlu Pak Jokowi yang tunjukkan. Jadi yang tunjukkan siapa? aparat penegak hukum sebagai pers rilis pertanggungjawaban penyidikan kepada masyarakat," kata Susno dalam Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Senin (19/5/2025).
Hak Jokowi Mau Tunjukkan Ijazahnya atau Tidak
Lebih lanjut Susno menuturkan ijazah Jokowi yang kini diributkan adalah yang beredar di media sosial.
Selanjutnya muncul tuntutan agar Jokowi menunjukkan ijazahnya dari UGM ke publik.
Susno menyebut semua ini terserah pada Jokowi, apakah ia mau menunjukkan ijazahnya atau tidak ke publik.
"Yang sekarang diributkan adalah yang beredar di medsos. Nah kemudian keluar tuntutan, 'Pak Jokowi harus tunjukkan ke publik' ya suka-sukanya Pak Jokowi," tegas Susno.
Namun akan berbeda jika yang meminta ditunjukkan ijazah ini aparat penegak hukum.
Maka Jokowi sebagai warga negara yang taat hukum harus menunjukkan ijazahnya.
"Kecuali kalau proses hukum, Pak Jokowi diminta oleh aparat penyidik untuk menyerahkan barang bukti, itu harus, wajib sebagai warga negara yang taat pada hukum."
"Lah kalau setiap hari dipamerkan kepada publik, hukum kita tidak begitu prosesnya," imbuh Susno.
Awal Mula Ijazah Jokowi Tersebar
Dian Sandi Utama mengaku sedih Jokowi difitnah soal ijazah palsu, padahal dirinya biang kerok penyebar ijazah Jokowi di media sosial.
Setelah viral di media sosial, foto ijazah Jokowi lantas menjadi perbincangan hangat dan disebut palsu.
Sosok yang ngotot jika ijazah Jokowi palsu tak lain adalah Roy Suryo, Rismon Sianipar dan kawan-kawan.
Dian mengatakan sedari awal ia berharap agar isu dugaan Ijazah palsu terhadap Jokowi selesai.
“Dari awal saya ingin semua ini selesai. Saya sedih melihat Pak Jokowi dihina dan difitnah,” ujarnya.
Untuk mengungkap kebenaran, Dian mengaku telah melakukan riset mendalam terkait tudingan tersebut.
“Saya akan membuka kebenaran ini. Saya sudah melakukan riset sejak awal. Saya akan melawan pihak-pihak yang menyebarkan fitnah ini, kapan pun itu,” tegasnya.
Dian juga menekankan, kehadirannya sebagai saksi murni atas inisiatif pribadi, bukan atas instruksi partai apalagi dari Jokowi.
“Saya tidak bergerak atas nama PSI. Tidak ada arahan dari Ketua Umum Kaesang, apalagi dari Pak Jokowi. Ini sepenuhnya inisiatif saya pribadi,” jelasnya.
Penyidik memanggil Dian Sandi Utama guna dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi.
Kasus ini berkaitan dengan tudingan ijazah palsu Jokowi yang sempat beredar di media sosial (medsos).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan, pemeriksaan terhadap Dian Sandi dijadwalkan berlangsung Senin hari ini pukul 10.00 WIB.
"Rencana pemeriksaan klarifikasi DS, Senin tanggal 19 Mei 2025," kata Ade Ary dalam keterangannya, Senin.
Kronologis
Dari mana Dian Sandi mendapatkan ijazah yang diklaim milik Jokowi itu ?
Dian menjelaskan memperolehnya dari rekan Jokowi.
Berdasarkan keterangan rekan Jokowi, foto ijazah tersebut sudah diunggah beberapa kali oleh pihak lain, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2022 lalu.
"Saya dari awal sudah mengatakan bahwa saya tidak pernah diberikan salinan atau dokumen itu dari Pak Jokowi dan itu sudah saya nyatakan berulang kali," katanya Selasa (13/5/2025) lalu.
Buntut dari postingan-nya, Dian berujung dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan menyebarkan dokumen milik orang lain tanpa izin.
Laporan tersebut diajukan seorang dosen Universitas Sumatera Utara (USU), Yusuf Leonard Henuk (YLH).
Adapun Dian dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 32 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Laporan itu masuk ke Bareskrim Polri pada 24 April 2025.
Dian pun membenarkan terkait pelaporan terhadapnya tersebut.
Namun, Ia mengatakan belum memperoleh surat pemanggilan.
"Benar saya dilaporkan, tapi sejauh ini belum ada surat pemanggilan dari Bareskrim Polri," ujarnya.
Dian Sandi Utama adalah Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengklaim ijazah Jokowi tersebut asli.
Dari pernyataannya, Dian menjabarkan alasan mengunggah ijazah Jokowi sebab tidak ingin polemik ini berlarut-larut.
Dian menjelaskan,kasus ini sudah mulai mencuat sejak tahun 2013 silam.
"Saya menyampaikan, bahwa niat saya melakukan itu (mengunggah ijazah Jokowi) pertama kali yaitu ingin segera kasus-kasus soal ijazah palsu ini berlalu. Ini sudah terlalu lama."
"Bayangkan kalau kita bicara kronologinya dari 2013 atau 2014," katanya dikutip dari YouTube iNews, Minggu (16/5/2025).
Pengakuan Teman Seangkatan Jokowi
Polemik mengenai dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo terus bergulir.
Salah satu rekan seangkatannya, Andi Pramaria, bersedia bersaksi bahwa ia pernah kuliah bersama Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mereka wisuda pada 19 November 1985.
"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng."
"Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," ungkap Andi saat ditemui di rumahnya di Jalan Panji Wangko, Panji Tilar, Kekalik, Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025).
Dalam beberapa hari terakhir, Andi cukup sibuk meladeni permintaan wawancara dari media terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB ini mengaku tidak bisa memastikan keaslian ijazah Jokowi.
Namun, ia menegaskan bahwa mereka berdua masuk kuliah dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan.
Andi juga menunjukkan ijazahnya yang dicetak dengan jenis huruf Times New Roman, seperti yang dipermasalahkan Roy Suryo dan pihak lainnya yang menuding ijazah Jokowi palsu.
Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa pada saat itu, mereka hanya menerima ijazah tanpa bisa protes mengenai jenis huruf yang digunakan.
"Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana," tambahnya.
Lebih lanjut, Andi berani menyatakan bahwa jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.
Ia juga mengklarifikasi bahwa Kasmojo, yang sempat disebut Jokowi sebagai dosen pembimbing skripsinya, bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi.
"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen. Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," ujar Andi.
Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.
"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami," katanya.
Ketika ditanya tentang Hari Mulyono, yang disebut-sebut mirip dengan Jokowi, Andi menunjukkan foto wisuda tetapi tidak menemukan foto Mulyono.
Ia menegaskan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang jelas.
"Jauh ya, beda. Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk," ungkapnya.
Andi menambahkan bahwa Mulyono adalah rekan seangkatan mereka di Fakultas Kehutanan dan merupakan sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati.
Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum meninggal dunia, dan Idayati kemudian menikah lagi dengan Ketua MK, Anwar Usman.
Andi juga menyampaikan bahwa 67 orang alumni angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan saling akrab dan sering berdiskusi bersama.
"Kita sering ngobrol, ya ketawa-ketawa gitulah. Kita akrab sampai sekarang," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas yang kini bertugas di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB ini mengabarkan bahwa angkatannya akan mengadakan reuni pada Juni 2025.
Ketika ditanya apakah Jokowi masih ikut grup WhatsApp angkatan, Andi menyatakan bahwa Jokowi sudah lama tidak aktif di grup tersebut karena kesibukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Meski demikian, grup WhatsApp tersebut dinamai 'Spirit 80' oleh Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Andi menegaskan bahwa ia bukan bermaksud membela Jokowi, tetapi ingin menginformasikan bahwa ia adalah rekan kuliah Jokowi dan tidak dapat memastikan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi saat ini.
Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com
Alasan Jokowi Tidak Boleh Tunjukkan Ijazah
Isu Ijazah Jokowi Palsu
Polemik Ijazah Jokowi palsu
Ijazah Jokowi Terbukti Asli
Ijazah Jokowi Palsu
Roy Suryo ngotot Ijazah Jokowi Palsu
Tak Gentar, Roy Suryo Sebut Ada Orang Ngaku Buat Ijazah Palsu Jokowi |
![]() |
---|
Roy Suryo Ketar-ketir? Kasus Ijazah Jokowi Naik ke Penyidikan |
![]() |
---|
Respon Roy Suyo Usai Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Mendadak Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Ralat Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Ada Tekanan Politik? |
![]() |
---|
Giliran Mantan Intelijen Negara Bongkar Fakta Soal Isu Ijazah Jokowi Palsu, Sebut Bukan Cetakan UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.