Berita Bengkulu Selatan

Program 100 Hari Kerja Rifai-Yevri untuk Bengkulu Selatan : Langsung Sentuh Kebutuhan Masyarakat

Pasangan Rifai Tajudin dan Yevri Sudianto paparkan program 100 hari kerja

Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: Rita Lismini
Nur Rahma Sagita/TribunBengkulu.com
PROGRAM 100 HARI KERJA - Cabub Rifai dan Wabub Yevri paparkan program 100 hari kerja pasca KPU resmi tetapkan Cabub dan Wabub terpilih pada Kamis (29/5/2025). 

Rifai-Yevri paparkan program 100 hari kerja usai ditetapkan sebagai Cabup dan Cawabup terpilih Bengkulu Selatan.

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - KPU Bengkulu Selatan menetapkan pasangan Rifai Tajudin dan Yevri Sudianto dalam rapat pleno terbuka.

Penetapan dilakukan pada Kamis, 29 Mei 2025 di Hotel Marina 2.

Calon Bupati terpilih Rifai Tajudin membeberkan sejumlah program prioritas setelah pelantikan.

Program 100 hari kerja akan dimulai dari sektor infrastruktur dasar, kebersihan, pendidikan, kesehatan, dan pertanian.

Rifai menyampaikan bahwa dirinya akan bekerja cepat menuntaskan persoalan yang menjadi keluhan warga.

“Kepentingan masyarakat terlebih dahulu, baru kita akan lakukan tindakan-tindakan lainnya,” ujarnya.

Program pertama yang akan dilakukan adalah menuntaskan persoalan lampu jalan.

Rifai menargetkan seluruh lampu jalan yang mati akan dinyalakan kembali.

Ia juga membuka ruang partisipasi warga untuk melaporkan titik-titik gelap yang membutuhkan penerangan.

“Masyarakat silakan sampaikan lokasi titik lampu yang perlu dipasang setelah kami dilantik,” tegas Rifai.

Program selanjutnya adalah penataan dan pengelolaan sampah di wilayah Bengkulu Selatan.

Ia memastikan tidak ada lagi tumpukan sampah di pinggir jalan, lingkungan permukiman, maupun kawasan wisata.

“Sampah yang jadi persoalan akan kita tata dan kelola dengan baik,” tambahnya.

Setelah permasalahan dasar selesai, pembenahan fasilitas pendidikan akan menjadi fokus berikutnya.

Kursi sekolah yang rusak akan diganti dan sarana sanitasi seperti WC dan air bersih akan disediakan.

“Anak-anak tidak lagi duduk dikursi rusak. Kita ganti baru,” ungkap Rifai.

Program selanjutnya adalah peningkatan layanan di RSUD Hasanuddin Damrah.

Ia menargetkan pasien tidak perlu lagi membeli obat di luar karena stok obat akan tersedia penuh.

SDM kesehatan juga akan ditingkatkan untuk pelayanan yang lebih maksimal.

“Keluarga pasien harus membawa obat, bukan membawa resep ke luar,” tegasnya.

Program 100 hari kerja juga menyasar akses pertanian seperti perbaikan jembatan gantung.

Jembatan yang rusak akan didata dan diperbaiki untuk memudahkan petani ke lahan.

“Insya Allah tidak ada lagi lantai jembatan gantung yang rusak,” pungkas Rifai.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved