Hotman Paris Dilarikan ke RS

Kondisi Hotman Paris yang Dilarikan ke RS Singapura usai Makan Ikan Mas: Diare Hebat & Demam Tinggi

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kembali dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, setelah mengalami diare hebat.

Instagram Hotman Paris
HOTMAN PARIS - Foto Hotman Paris bersama dua orang wanita. Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kembali dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, setelah mengalami diare hebat 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kembali dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, setelah mengalami diare hebat disertai demam tinggi hingga mencapai 39,4 derajat Celsius.

Kondisinya diduga akibat keracunan makanan, setelah ia menyantap ikan mas panggang di sebuah rumah makan langganannya di kawasan Cawang, Jakarta. 

Menurut pengakuannya, karena stok ikan habis, pihak restoran mengambil ikan dari tempat lain.

Gejala awal mulai dirasakan saat Hotman berada di pesawat menuju Singapura untuk urusan bisnis. 

Setibanya di sana, kondisinya justru semakin memburuk.

Akibat kejadian ini, ia harus merogoh kocek hingga Rp20 juta untuk biaya pengobatan. 

Hotman mengaku merasakan demam tinggi dan nyeri yang cukup parah.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (31/5/2025), Hotman menceritakan bahwa gejala muncul setelah dirinya mengonsumsi ikan mas panggang di Jakarta. 

Tak lama setelah itu, ia harus menjalani perawatan medis intensif di rumah sakit Singapura karena kondisinya kian memburuk.

"Salam dari Singapura. Hari ini tanggal 30 Mei 2025, Hotman lagi staying di Hilton Hotel. Gue sakit. Sakit," kata Hotman Paris dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (31/5/2025).

"Hotman lagi stay di Hilton Hotel Singapura karena sakit dan sudah merasa enggak enak badan, mencret melulu dan demam sampai 39,4 derajat," sambungnya.

Gejala keracunan ini mulai dirasakan Hotman saat menimbulkan diare hingga demam tinggi saat ia berada di pesawat hendak ada perjalanan bisnis di Singapura.

"Tadi pagi landing di Singapura karena ada pertemuan bisnis, tau-tau di pesawat sudah mulai terasa sepertinya ada keracunan makanan," ungkap Hotman.

Hotman menuturkan awalnya, ia makan di sebuah rumah makan Medan di Jakarta. 

Hotman memesan ikan panggang yang menjadi menu favoritnya. 

Namun, karena ikan panggang di rumah makan tersebut habis, Hotman memesan dari warung di sebelahnya.

"Hotman kemarin sempat makan panggang di Rumah Makan Medan di Cawang, itu sudah langganan puluhan tahun, tetapi memang ikan mas diambil dari sebelah karena sudah habis," ucapnya.

"Gak tahu deh keracaunan ikan masnya atau panggangannya, tapi bener-bener gue tuh menderita banget," bebernya.

Merasa kondisi menurun, Hotman pun memastikan kesehatannya ke rumah sakit.

Hotman Paris mengaku, harus mengeluarkan uang sebesar Rp 20 juta untuk berobat.

"Elu tahu hanya untuk mengecek sakit beginian aja ada dokter penyakit ahli infeksi hanya ngecek doang di Mount Elizabeth Rp20 juta lebih gara-gara pangganggnya padahal makan ikan panggang hanya Rp 200.000, itulah resiko," kata Hotman Paris." tambahnya.

Lebih lanjut, Hotman hanya berharap agar segera pulih, mengingat ia mengaku harus menghadiri acara di Atlas, Bali.

"Mudah-mudahan saya gak sakit, saya harus ke Bali ada di sana akan ada rapper dunia tanggal 5 Juni di Atlas," tandasnya.
 
Beberapa bulan sebelumnya, Hotman Paris juga sempat dilarikan ke rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura.

Kala itu, Hotman mengaku sakitnya karena digigit berang-berang.

Namun, setelah menjalani perawatan intensif, ternyata Hotman menderita penyakit abses hati.

“Inilah penyebab Hotman sakit,” tulis Hotman Paris di keterangan unggahannya, dikutip Rabu (26/2/2025). 

Lantas Apa itu Abses Hati?

TribunBengkulu.com lansir dari Alodokter, abses hati atau abses hepar adalah kantong berisi nanah yang terbentuk di dalam hati. 

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan ameba yang masuk ke hati melalui luka tusuk pada perut, atau penyebaran infeksi dari organ pencernaan lain.

Penderita abses hati biasanya mengalami gejala berupa nyeri pada perut bagian kanan atas, demam, serta penyakit kuning. 

Jika tidak ditangani, abses hati dapat menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal. 

Sebaliknya, jika mendapatkan penanganan dengan baik, peluang sembuhnya abses hati menjadi lebih besar.

Penyebab Abses Hati

Abses hati paling sering terjadi karena infeksi bakteri dan ameba. Meski demikian, pada beberapa kasus, abses hati juga bisa terjadi karena infeksi jamur.

Berdasarkan ketiga mikroorganisme penyebab tersebut, abses hati dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

Abses hati piogenik

Abses hati piogenik disebabkan oleh infeksi bakteri, umumnya adalah E.coli, Klebsiella, Streptococcus, Staphylococcus, dan bakteri anaerob.

Abses hati ameba

Abses hati ameba disebabkan oleh infeksi ameba. Ameba yang paling sering menyebabkan abses hati adalah Entamoeba histolytica.

Abses hati jamur

Abses jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur. Abses hati jamur paling sering disebabkan oleh jamur Candida dan Aspergillus. Umumnya, jenis ini terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Umumnya, mikroorganisme di atas dapat menyebar hingga ke hati karena adanya infeksi pada organ lain di saluran pencernaan, seperti:

Radang usus buntu

Peradangan pada saluran empedu (cholangitis)

Divertikulitis

Radang kantong empedu (kolesistisis)

Selain karena infeksi pada saluran pencernaan, abses hati juga dapat terjadi pada orang yang mengalami luka tusuk di hati, atau pernah menjalani operasi di perut.

Gejala Abses Hati

Gejala abses hati umumnya mirip dengan gejala peradangan saluran empedu. 

Beberapa gejala yang dapat dialami penderita abses hati adalah:

Nyeri di perut kanan atas yang terus-menerus dan terasa menusuk

Demam dan menggigil

Keringat berlebih pada malam hari

Mual dan muntah

Mudah merasa lemas

Penyakit kuning

Kehilangan nafsu makan

Berat badan menurun

Tinja berwarna pucat

Urine berwarna gelap

Diare

Batuk

Pengobatan abses hati tergantung pada penyebab, ukuran, dan lokasi abses. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved