Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Kabar Wabup Garut dan Anak Dedi Mulyadi usai 3 Orang Meninggal di Pernikahannya, Jadi Tersangka? 

Kabar Wakil Bupati Garut, Putri Karlina dan anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar setelah 3 orang meninggal di pernikahan mereka pada Jumat (18/7/2025).

Editor: Rita Lismini
Tribunnews.com
PERNIKAHAN ANAK DEDI MULYADI - Kolase foto pernikahan anak Dedi Mulyadi dan korban yang tewas saat resepsi, salah satunya Bripka Cecep, Senin (21/7/2025). 

"Sebelum kejadian saya kedatangan dari EO, kemudian waktu itu saya mewanti-wanti tidak boleh ada kegiatan yang melibatkan orang banyak yang makan-makan," ucap Dedi Mulyadi, Jumat malam.

Ia menjelaskan, pihaknya hanya menyetujui acara yang juga menjadi agenda pekanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk bertemu dengan masyarakat.

"Saya waktu itu bilang hanya akan hadir di malam hari ini gelaran kesenian, karena itu saya rutin setiap minggu keliling," kata Dedi Mulyadi.

Meskipun sudah meralang sejak jauh-jauh hari, Dedi Mulyadi merasa tetap perlu bertanggung jawab sebagai orang tua dari mempelai pria.

"Karena peristiwanya sudah terjadi, sekarang saya orang tua dari mempelai pria maka saya bertanggung jawab dalam peristiwa ini," jelasnya.

Dedi Mulyadi telah mengunjungi kediaman para korban yang meninggal dunia pada tragedi maut pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina tersebut.

"Saya berkunjung kepada seluruh keluarga yang meninggal, yang di Sukawening staf saya sudah dulu ke sana," ujar dia.

"Sekarang ke rumah almarhumah anak usia 8 tahun," jelasnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga memastikan pihaknya memberikan bantuan secara langsung kepada keluarga korban.

"Tadi keluarga mempelai lebih dulu sudah memberikan Rp100 juta, hari ini dari pribadi saya sebesar Rp150 juta," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga mengangkat anak-anak dari korban yang meninggal dunia menjadi anak asuhnya.

"Seluruh anak-anaknya mulai hari ini menjadi anak asuh saya. Jadi, mereka di bawah tanggungan saya," ungkap Dedi Mulyadi.

"Seluruh biaya hidupnya termasuk biaya ke depannya akan semuanya saya tanggung," sambungnya.

Tak hanya bagi yang kehilangan, Dedi Mulyadi juga akan menanggung biaya pengobatan korban yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Hingga Jumat malam, delapan orang masih mendapatkan penanganan medis di RSUD dr. Slamet setelah sempat pingsan karena insiden berdesakan tersebut.

"Karena mereka tidak bisa bekerja saat dirawat, kami beri masing-masing Rp10 juta sebagai bentuk bantuan langsung," ungkap Dedi Muladi.

"Semua biaya pengobatan saya tanggung pribadi. Ini tidak pakai dana pemerintah," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved