Korupsi Dana Sosial BI dan OJK
Terungkap! Modus Licik 2 Anggota DPR Tilep Dana Sosial BI dan OJK Senilai Rp28 Miliar
Modus dua anggota DPR selewengkan Dana Program Sosial BI dan OJK senilai Rp28 miliar, kini ditetapkan tersangka.
TRIBUNBENGKULU.COM - Modus dua anggota DPR selewengkan Dana Program Sosial BI dan OJK senilai Rp28 miliar, kini ditetapkan tersangka.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua anggota DPR RI, Heri Gunawan (HG) dan Satori (ST), sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Keduanya diduga menyelewengkan dana program sosial dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senilai total lebih dari Rp28 miliar.
Penetapan tersangka ini diumumkan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (7/8/2025) malam.
"Setelah melakukan penyidikan umum sejak Desember 2024 dan menemukan setidaknya dua alat bukti yang cukup, KPK menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu HG dan ST, keduanya selaku anggota Komisi XI DPR RI periode 2019–2024," ujar Asep Guntur.
Kasus ini, menurut Asep, berawal dari Laporan Hasil Analisis (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta pengaduan dari masyarakat.
Baca juga: Bukan Bupati Abdul Azis, Ini 2 Pejabat Koltim yang Sebenarnya Ditangkap KPK
Modus Manfaatkan Wewenang Anggaran
Asep menjelaskan konstruksi perkara yang menjerat kedua legislator tersebut.
Sebagai anggota Komisi XI, Heri dan Satori memiliki wewenang untuk memberikan persetujuan terhadap rencana anggaran tahunan BI dan OJK.
Wewenang ini diduga dimanfaatkan untuk meminta alokasi dana program sosial.
Sebelum anggaran disetujui, Panitia Kerja (Panja) Komisi XI, yang juga beranggotakan Heri dan Satori, menggelar rapat tertutup dengan BI dan OJK.
"Dalam rapat tersebut, disepakati antara lain BI dan OJK memberikan dana program sosial kepada masing-masing anggota Komisi XI DPR RI," jelas Asep.
Dana tersebut disalurkan melalui yayasan-yayasan yang ternyata dikelola oleh rumah aspirasi milik kedua tersangka.
Heri Gunawan menggunakan 4 yayasan, sementara Satori mengelola 8 yayasan untuk menampung dana tersebut.
Pada periode 2021–2023, yayasan-yayasan tersebut menerima dana namun tidak pernah melaksanakan kegiatan sosial seperti yang diajukan dalam proposal.
Jalani Tes DNA dengan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Legowo dan Siap Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Detik-detik Prada Lucky Namo Sebelum Tewas Beri Pesan Terakhirnya ke Dokter, Dianiaya Senior? |
![]() |
---|
Curhat Pilu Ujang, Ayah Remaja Putri yang Bunuh Ibu Kandung di Bengkulu: Mandi Sambil Nangis |
![]() |
---|
Isak Tangis Ibu Prada Lucky Namo Tahu Anak Tewas Dianiaya Senior, 'Hati Mama sangat Hancur' |
![]() |
---|
Kapolda Bengkulu Terima Kunjungan Komite I DPD RI, Mardiyono: Berikan Pelayanan Terbaik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.