Kasus Pembunuhan

Kesaksian Pilu Ibu Asuh Prada Lucky: Setiap Ketemu Selalu Cuci Piring 1 Batalyon, Tak Ada yang Bantu

Ibu asuh menceritakan Prada Lucky Chepril Saputra Namo selalu mencuci piring satu batalyon seorang diri, tak ada yang membantu.

KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
PEMAKAMAN PRADA LUCKY - Upacara pemakaman Prada Lucky di (TPU) Mapoli, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (9/8/2025) petang. 

"Hari Senin malam tanggal 4 Agustus itu, saya sempat kunjung dia, masih sempat suap dia makan, dia makan waktu saya suap itu, hanya waktu itu dia sempat bisik ke saya bilang "Mama jangan pulang, mama jaga Lucky."

Tapi karena disitu kan ada dia punya teman-teman yang jaga, kita sipil kan tidak berani untuk jaga mereka jadi saya pulang, teman-temannya waktu itu tiga orang yang jaga tapi mereka satu letting, dia punya senior-senior tidak ada," tutur Ibu Iren.

Pada saat menjenguk Prada Lucky, Ibu Iren mengaku kondisi almarhum Prada Lucky sudah menurun, lemas tetapi masih bisa berkomunikasi. 

Beberapa saat setelah pulang menjenguk anak angkatnya di RSUD Aeramo, Ibu Iren lagi-lagi mendapat kabar dari ibu kandung Prada Lucky bahwa Prada Lucky sudah dipindahkan ke ruang ICU.

Maka, keesokan harinya, Selasa (5/8/2025) pagi, Ibu Iren kembali menjenguk Prada Lucky di ruang ICU RSUD Aeramo. Sayangnya, kondisi Prada Lucky sudah dalam keadaan koma. 

"Dari Selasa pagi sampai Lucky hembuskan nafas terakhir itu saya dengan mama kandungnya di ruang ICU," ujar Ibu Iren sedih. 

Sakit, sedih, kehilangan dan belum bisa menerima kenyataan. Itulah yang dirasakan Ibu Iren. 

Meski belum lama menjadi ibu asuh Prada Lucky Namo tetapi di mata ibu Iren, sosok Prada Lucky adalah anak yang baik dan sopan. 

"Datang ke rumah walaupun baru satu kali tapi dia bantu masak, cuci piring, dia tidak merasa dia orang lain, dia baru datang tapi dia merasa sudah jadi anggota keluarga kami," ujar ibu Iren dengan nada sedih.

"Saya rasa kehilangan sekali karena saya menyaksikan sendiri dia hembuskan nafas terakhir, mau dibilang, tidak bisa diterima tapi mau bagaimana, itu kehendak Tuhan," ujar Ibu Iren dengan nada sedih."

Artikel ini telah tayang di Tribun Flores.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved