Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Diduga Sakit Hati Gegara Kacab Bank BUMN Tak Pinjami Uang Rp 13 Miliar, Jadi Pemicu Pembunuhan
Ada dugaan sakit hati jadi pemicu pelaku otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN tega habisi nyawa Ilham Pradipta.
TRIBUNBENGKULU.COM - Ada dugaan sakit hati diduga jadi pemicu pelaku otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN tega habisi nyawa Ilham Pradipta.
Menurut dari berbagai sumber disebutkan bahwa Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.
Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut.
Dan karena itulah Dwi Hartono menyusun rencana pembubuhan untuk emnghabisi nyawa Ilham Pradipta.
Dwi Hartono kemudian membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan Ilham Pradipta.
Begitu pun terkait kredit fiktif senilai Rp13 miliar yang diketahui pria yang mempunyai hobi solo touring dengan mengendarai Kawasaki Z900.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa tragis yang dialami salah satu Kepala Cabang BRI tersebut.
Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, pada Kamis (21/8/2025).
"Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman, kita juga prihatin, sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu dimasukin mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi," ujar Hery.
Ia menambahkan, pihaknya bersama aparat kepolisian tengah mendalami lebih jauh motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut.
Termasuk dugaan apakah kasus ini terkait dengan urusan penagihan kredit atau faktor lainnya.
Seperti diketahui Polda Metro Jaya telah berhasil membekuk otak utama penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Keempat otak pelaku itu berinisial DH, YJ, AA dan C.
Ketiga otak utama tersebut adalah DH, YJ, AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025), pukul 20.15 WIB.
Sedangkan C dibekuk di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.
Dari 4 otak utama penculikan dan pembunuhan itu dalangnya adalah Dwi Hartono (HA).
Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha, hal itu diketahui dari identitas yang disampaikannya di media sosial dengan nama Klan Hartono.
Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha properti, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care.
Dwi Hartono lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 6 Oktober 1985.
Ia sudah terjun berbisnis sejak di bangku kuliah.
Hartono merintis karir dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).
Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.
Tak hanya itu, dia juga dikenal sebagai motivator bisnis.
Total anggota komplotan penculikan dan pembunuhan tersebut ada 8 orang.
Empat pelaku yang bertugas menculik Ilham Pradipta adalah AT, RS, RAH, dan EW,
Kemudian ada 4 orang yang menjadi otak pembunuhan, yakni DH, YJ, AA dan C.
Baca juga: Tipu Daya Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mantan Karyawan Bongkar Tabiat Pelaku Selama Ini
Bayar 4 Eksekutor Rp 50 Juta
Fakta baru terkuak dari pengakuan pelaku penculikan Ilham Pradita alias IP Kacab Bank BUMN.
Diketahui, korban Ilham Pradita alias IP merupakan Kepala Kantor Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN Cempaka Mas, Jakarta Pusat, ditemukan meninggal dunia di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025).
Berdasarkan rekaman CCTV IP diduga menjadi korban penculikam oleh sekelompok orang tak dikenal saat berada di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025) sore.
Pelaku penculikan mengaku hanya dijanjikan Rp50 juta, namun belum sempat menikmati uang penuh karena lebih dulu diciduk polisi.
Imbalan yang dijanjikan Rp50 juta tak kunjung diterima penuh karena ia lebih dulu digelandang polisi.
Empat pria berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, tersangka penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, dijanjikan bayaran Rp50 juta.
Hal itu diungkapkan kuasa hukum empat tersangka, Adrianus Agal, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).
"Angkanya tidak lebih dari Rp 50 jutaan, secara keseluruhan," kata Adrianus kepada wartawan.
Namun, Adrianus mengungkapkan bahwa Eras dkk belum menerima bayaran secara penuh sesuai yang dijanjikan.
"Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekian-sekian lah. Baru dikasih DP berapa," ungkap dia.
Menurut dia, sebagian dari uang DP yang diterima para tersangka penculikan sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.
"Beluk, mereka belum membayar full. Tapi sebagian dari uang DP itu ada yang sudah disita dari penyidik," ujar Adrianus.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BUMN
Pemicu pembunuhan kacab bank BUMN
Kepala Cabang Bank BUMN
Ilham Pradipta
Dwi Hartono
| PANTAS! Otak Penculik dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant, Totalnya Capai Rp 70 M |
|
|---|
| Siapa Sosok S? Diburu Polisi karena Beri Info Rekening Dormant ke Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
|
|---|
| Terungkap! Motif Mengejutkan di Balik Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN oleh Oknum Kopassus |
|
|---|
| Siapa Sosok S? Bocorkan Rekening Dormant Pemicu Pembunuhan Tragis Kacab Bank BUMN |
|
|---|
| Rentetan Kasus Penculikan dan Pembunuhan Tragis Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Termasuk 2 Oknum TNI |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Diduga-Sakit-Hati-Gegara-Kacab-Bank-BUMN-Tak-Pinjami-Uang-Rp-13-Miliar-Jadi-Pemicu-Pembunuhan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.