Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Abdurrahman Wachid
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Massa demo sopir truk keluhkan solar langka dan QR Code diblokir memilih bertahan di kantor Bupati Bengkulu Utara hingga Rabu sore (6/9/2023).
Meski Bupati Bengkulu Utara Mian sudah menjawab keluhan demo sopir truk dengan membawa langsung petugas Pertamina untuk membuka blokir QR Code sopir truk, namun tak serta merta membuat ratusan sopir ini membubarkan diri
Para sopir truk ini baru akan beranjak dari kantor Bupati Bengkulu Utara jika seluruh QR Code sopir truk yang diblokir sudah kembali dibuka.
Padahal para sopir truk ini sebelumnya telah diminta untuk pulang ke rumah masing-masing sembari menunggu proses pembukaan blokir QR Code MyPertamina selesai.
Seperti yang diungkapkan Lamin, salah satu sopir truk yang ikut demo ke Kantor Bupati Bengkulu Utara.
Ia lebih memilih bertahan hingga QR Code semua massa demo yang diblokir dibuka.
"Kami akan tetap bertahan di sini sampai semua sopir truk yang ada di sini selesai," kata Lamin kepada TribunBengkulu.com.
Berdasarkan pantauan reporter TribunBengkulu.com, hingga pukul 17.00 WIB, para sopir truk beserta ratusan kendaraannya masih berjejer rapi hingga memenuhi seluruh halaman Kantor Bupati Bengkulu Utara.
Baca juga: Sosok Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, Jadi Pasangan Bupati Mian saat Usia 27 Tahun
Respon Bupati Mian
Demo sopir truk di Kantor Bupati Bengkulu Utara, Rabu (6/9/2023) sempat tegang.
Lantaran saat audiensi antara perwakilan sopir truk dengan Pemkab Bengkulu Utara yang diwakili asisten setdakab, tidak ada solusi konkret yang bisa diberikan mengatasi keluhan pemblokiran QR Code milik sopir truk.
Audensi berlangsung di ruang rapat Lantai 2 Kantor Bupati Bengkulu Utara, yang dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Pantauan TribunBengkulu.com saat audiensi berlangsung alot, tiba-tiba sekitar pukul 12.00 WIB, datang berjalan kaki dari luar gerbang kantor bupati Bupati Bengkulu utara Ir. Mian.
Bupati Mian menuju gedung sembari menyapa massa demontran yang sedang menunggu proses audensi yang sedang berlangsung.
"Ayo sini apa keluhan para sopir ini," kata Mian sembari berjalan menuju kursi di ruangan audiensi.
Selain itu, ia juga membawa petugas dari pihak PT Pertamina Cabang Bengkulu untuk merespon keinginan para demontran tersebut.
Setelah Mian datang di meja audensi tersebut, akhirnya solusi konkret diberikan oleh bupati Bengkulu utara tersebut.
"Ya, hari ini saya datangkan langsung orang dari pertamina dan saya minta untuk membuka pemblokiran barcode QR seluruh sopir truk yang melakukan demontrasi hari ini," ujar Mian.
Kepada para sopir yang telah diblokir QR Codenya, diminta untuk menyerahkan poto copy STNK mobilnya, agar pihak pertamina bisa langsung membuka blokir tersebut.
Sopir truk diminta untuk bersabar karena secara bergantian proses pembukaan pemblokiran tersebut sedang diproses oleh pihak pertamina.
Demo Kantor Bupati
Ratusan sopir truk di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bengkulu Utara, Rabu (6/9/2023).
Demo sopir truk ini mempertanyakan kelangkaan BBM subsidi jenis solar dan pemblokiran QR Code yang dimiliki para sopir truk pribadi di Bengkulu Utara.
Kedatangan mereka ke kantor bupati meminta solusi atas permasalahan yang mereka alami. Hingga saat ini aksi masih berlanjut dan perwakilan sudah melakukan audiensi.
Edi, salah satu sopir truk mengatakan aksi yang mereka lakukan untuk mempertanyakan persoalan QR Barcode para sopir truk yang banyak diblokir dan kelangkaan BBM jenis solar yang ada di Bengkulu Utara.
"Kami habis waktu untuk mengantre BBM, butuh waktu sehari lebih untuk kami bisa mendapatkan BBM," kata Edi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (6/9/2023).
Selain itu, sejumlah sopir truk juga mengeluhkan adanya pemblokiran QR Code MyPertamina secara sepihak.
"Kami ini mobil pribadi, masak kami diblokir, tapi banyak mobil partai atau perusahaan besar tidak diblokir," ungkapnya kecewa.
Berdasarkan pantauan reporter TribunBengkulu.com di lapangan, para sopir truk ini memulai aksinya sejak pukul 08.30 WIB dengan titik kumpul pertama yakni di SPBU di Gunung Selatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara kemudian baru bergerak ke kantor Bupati Bengkulu Utara.
Sementara itu, General Manager PT FAM, Stevanie Gloria yang merupakan pimpinan SPBU Gunung Selan mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya pemblokiran barcode QR MyPertamina yang dimiliki para sopir tersebut.
"Ya kami tidak menjalankan fungsi kami sesuai aturan saja, yang ada barcode QR MyPertamina kita isi BBM, yang masih terkendala mohon maaf tunggu dulu dan silahkan mengurus QR nya terlebih dahulu," jelasnya.