Apabila dicurigai ada sapi yang menderita PMK. Segerah pisahkan dengan sapi yang lain dan dikandangkan pada kandang karantina.hal ini untuk mengantisipasi penularan pada sapi lainnya.
Kemudian sapi yang sudah terkena penyakit ini dan sudah dipisahkan, diobati dengan suplemen vitamin A, obat sulfa, dan antibiotic. Jika sapi yang terserang penyakit ini mati hendajnya segera dikubur atau dibakar.
3. Penyakit ngorok/mendekur atau Septichaema Epizootica (SE)
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri pasturella multocida dan pasteurella haemoyiticia. Penularannya dapat melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri biasannya sapi muda yang berumur 6-24 bulan lebih rentan terkena penyakit ini. Bakteri ini menular melalui makanan dan minuman yang tercemar. Selain itu perjalanan jauh yang dilakukan oleh peternak pada musim dingin atau hujan menjadi salah satu penyebabnya. Gejala yang muncul apabila sapi ternakan terserang penyakit ini sebagai berikut.
a. Kulit kepala dan selaput lender lidah sapi membengkak, berwarna merah, dan kebiruan.
b. Leher, anus dan vulva membengkak.
c. Paru-paru sapi mengalami peradangan, selaput lender usus dan perut masam, serta berwarna merah tua.
d. Sapi mengalami demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok.
e. Jika sapi sudah dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan denagn pemberian vaksinasi antise dan pemberian antibiotika atau sulfa pada sapi ternakan.