Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ia melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan.
Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan.
Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, ibu mungkin menderita depresi pasca melahirkan (postpartum depression).
Pasalnya, sekitar 10 persen wanita mengalami postpartum depression.
Tidak seperti baby blues, depresi pascamelahirkan adalah masalah yang lebih serius dan tidak boleh diabaikan.
Bagaimana ciri-ciri baby blues syndrome?
Ciri-ciri baby blues syndrome yang utama adalah perubahan suasana hati dengan cepat dari senang menjadi sedih.
Sebagai contoh, ia dapat merasa senang dan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru.
Berikutnya, ia menangis karena merasa kesulitan dan tidak mampu mengerjakan tugas sebagai ibu baru.
Selain itu, beberapa gejala baby blues syndrome mungkin termasuk:
- Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.
- Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
- Kesedihan, kemurungan, kecemasan.
- Menangis.
- Kehilangan selera makan.