TRIBUNBENGKULU.COM - Tommy Welly atau kerap disapa Bung Towel turut menanggapi kabar Shin Tae Yong dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Selama ini Bung Towel memang kerap mengkritisi polemik sepak bola tak terkecuali Shin Tae Yong.
Bahkan, Bung Towel dianggap sebagai pembenci Shin Tae Yong lantaran sering mengkritik pelatih asal Korea tersebut.
Apalagi baru-baru ini Shin Tae Yong dipecat PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Bung Towel seolah bak jenggot terbakar menanggapi pemecatan Shin Tae Yong tersebut.
"Sekarang, saya senang bukan (karena) STY out. Itu kan cuma keniscayaan aja. Timnas akan selamanya, pelatih itu ada waktunya. Karena semua ada ukurannya, ada perimeternya, ada KPI-nya. Jadi saya senang kenapa?
"Karena kemarin penjelasannya kita bicara bola lagi. Tentang taktikal, komunikasi, implementasi, tentang Timnas kita. Jadi yang dibelain Timnas kita," ujar Bung Towel dalam tayangan youtube catatan demokrasi Tv One News, dilansir TribunnewsBogor.com pada Rabu (8/1/2025).
Lebih lanjut diungkap Bung Towel, ia selama ini menahan diri lantaran kerap diserang oleh fans Shin Tae-yong.
Padahal kata Bung Towel, Shin Tae-yong memiliki agency khusus yang mengatur perihal komunikasi publik di media sosial.
Hal itulah yang membuat tiap orang yang dianggap pembenci Shin Tae-yong akan langsung diserang, kata Bung Towel.
Seperti diketahui baru-baru ini viral di media sosial informasi pribadi Bung Towel disebarluaskan.
Terkait dengan hal tersebut, Bung Towel menyebut perilaku dari fans itu justru membuat dunia sepak bola di Indonesia menjadi tidak sehat.
"Selama ini kita ngomong enggak jujur. Karena STY enggak polos-polos aja sebagai sportmanship seorang pelatih kalau dari sudut saja. Karena di belakangnya ada agency-agency yang memback-up dari sisi komunikasi di media sosial,"
"Kalau enggak buat apa orang nge-doxing saya? nyerang saya di media sosial? jadi ada itu yang namanya influencer, buzzer dan sekarang sepak bola kita perilakunya enggak sehat," kata Bung Towel.
Dianggap punya sentimen pribadi terhadap Shin Tae-yong alias STY, Bung Towel membantahnya.
Diungkap Bung Towel, selama ini ia sering terjun langsung ke dalam polemik sepak bola, termasuk menjadi saksi di beberapa kasus hukum perihal sepak bola.
"Orang bilang 'Towel cuma bicara STY', enggak. Saya jadi saksi pengaturan skor di Mabes Polri. Saya jadi saksi di pengadilan negeri. Buat apa (sentimen ke STY)? Saya cukup lama menggeluti sepak bola," pungkas Bung Towel.
Lagipula menurut Bung Towel, ia sudah punya firasat soal kemampuan STY sebagai pelatih.
Menurut Bung Towel, kapasitas STY cuma bisa tahap Piala Asia saja, belum di kancah Piala Dunia.
"Saya udah lihat kapasitasnya (STY) mentok waktu Piala Asia. Waktu itu saya udah bilang, enggak usah (STY) diperpanjang, walaupun PSSI tetap perpanjang, itu hak PSSI," ujarnya.
Perihal kemampuan STY yang bisa mendongkrak peringkat FIFA Timnas Indonesia dari 144 ke 127, Bung Towel mengurai penjelasan.
Bahwa faktor peringkat Timnas Indonesia naik drastis di era STY bukan cuma karena Shin Tae-yong saja.
"Banyak faktor, lihat pertandingan-pertandingannya. Bahwa itu terjadi dalam kurun waktu lima tahun, iya. Tapi apakah cuma itu yang menjadi indeks? kan enggak perlu itu juga. Kualitas permainan," tegas Bung Towel.
Karenanya, Bung Towel pun mempertanyakan apa warisan STY setelah lima tahun melatih Timnas Indonesia.
Sebab menurut Bung Towel, tak ada peninggalan berarti yang ditinggalkan STY.
"Kalau kita kasih satu pertanyaan dasar, filosofi, apa warisan STY buat sepak bola kita? apa? fundamental? dia enggak bangun fundamental sepak bola kita. Karena memang bukan tugasnya. Tapi kan itu yang disebarkan, jadi beritanya bias. Apa yang dibangun? Kalau kita filosofi olahraga, warisan olahraga adalah persahabatan, apakah sekarang terjadi persahabatan itu? enggak dong. Kalau kita lihat di jagad maya," pungkas Bung Towel.
Reaksi Shin Tae Yong
Usai pemecatan dirinya, kini Shin Tae Yong kedapatan menghapus PSSI dari daftar akun Instagram yang diikutinya.
Dengan menghapus PSSI dari daftar yang diikuti, banyak yang menilai bahwa ini adalah pertanda kuat bahwa pelatih asal Korea Selatan itu merasakan kekecewaan yang luar biasa pada PSSI.
Langkah ini seolah menunjukkan bahwa Shin Tae Yong benar-benar tak mau ikut campur lagi soal Timnas Indonesia.
Padahal Timnas Indonesia saat ini duduk di posisi ketiga klasemen sementara Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Empat laga timnas Indonesia di depan melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang.
Masih ada waktu bagi PSSI ambil keputusan untuk mendatangkan pelatih baru.
PSSI menyadari bahwa pemecatan Shin Tae-yong akan menimbulkan pro dan kontra.
Apalagi Shin Tae-yong masih ada kontrak bersama timnas Indonesia sampai Desember 2027.
Pecinta sepak bola Indonesia juga sudah menyukai gaya permainan Shin Tae-yong.
Meskipun demikian, Shin Tae-yong masih belum memberikan gelar juara untuk Tim Merah Putih sejak didatangkan pada Desember 2019.
terkait pemecatan ayahnya. (Instagram PSSI)
Respon Anak Shin Tae Yong
Shin Jae-won, anak Shin Tae-yong, memberi komentar langsung di Instagram Timnas Indonesia usai ayahnya dipecat.
Anak dari Shin Tae-yong, Shin Jae-won pun ikut mengomentari pemutusan kontrak sang ayah.
Pria yang juga berprofesi sebagai pemain sepak bola tersebut mempertanyakan keputusan PSSI.
Komentar tersebut juga membuat pecinta sepak bola Tanah Air penasaran.
Shin Jae-won tampak menggambarkan bagaimana PSSI selama ini bersikap pada STY.
Pada awal kalimatnya, Shin Jae-won menegaskan ingin melihat bagaimana Timnas Indonesia tanpa Shin Tae-yong.
Ia juga menegaskan bagaimana PSSI memperlakukan ayahnya, namun Jae-won memilih diam dan tak mengungkapkannya ke publik.
"Let's see how you guys will go further without him.
He has given everything to put Indonesia up to this stage.
I have a lot to say about how PSSI has treated my father for 5 years but i will keep it quiet," tulis @shin_jaewon77 dalam postingan Instagram @timnasindonesia untuk perpisahan Shin Tae-yong.
(Mari kita lihat bagaimana kalian akan melangkah lebih jauh tanpa dia.
Dia telah memberikan segalanya untuk menempatkan Indonesia pada tahap ini.
Banyak yg mau aku katakan tentang bagaimana Pssi memperlakukan ayahku selama 5 tahun, tapi aku akan tetap diam)
Komentar tersebut mendapatkan banyak tanda suka dan komentar dari warganet.
Hingga satu jam berlalu, komentar Jae-won mendapatkan lebih dari 12 ribu tanda suka dan lebih dari dua ribu komentar.
Selain itu, Shin Jae-won juga mengungkapkan isi hatinya melalui story Instagram pribadinya.
Menurutnya, semua hasil positif bagi Timnas Indonesia setelah dinahkodai Shin Tae-yong pun bak sia-sia.
"??? Jadi peringkat tiga kualifikasi Piala Dunia setelah naik 50 peringkat dalam 5 tahun?
Terima kasih atas semua kerja keras kalian
Ayah melakukan yang terbaik untuk Indonesia
Keluargaku tahu semuanya," tulis @shin_jaewon77 dalam Instagram Story, Senin (6/1/2025).
situs judi online. (Ist)
Patrick Kluivert Digadang Gantikan STY
Nama Patrick Kluivert dikabarkan menjadi salah satu kandidat kuat pelatih timnas Indonesia.
Kabar pergantian pelatih timnas Indonesia sebelumnya muncul lewat laporan media asal Italia, Tuttosport.
Salah satu sinyal adalah nantinya pelatih tersebut memiliki pengalaman di Eropa untuk memaksimalkan pemain keturunan di skuad Garuda.
Selain itu, sistem Shin Tae-yong dikabarkan sudah tidak cocok dengan kondisi timnas saat ini.
Tuttosport bahkan memberikan pernyataan keras bahwa pelatih baru akan datang sebelum putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sinyal selanjutnya muncul dari pengamat sepak bola Firzie Idris.
Dia memberikan bocoran bahwa nantinya pelatih timnas Indonesia adalah mantan pemain timnas Belanda dan berposisi sebagai striker.
Unggahan di Twitter tersebut kemudian menjadi perdebatan hangat di kalangan netizen.
Bahkan, ada lebih dari 600 balasan termasuk prediksi sosok pelatih yang dimaksud.
Dengan kriteria tersebut, netizen kemudian mengerucut pada satu nama yakni Patrick Kluivert.
Kluivert memiliki caps bersama timnas Belanda dalam 79 pertandingan dan menciptakan 40 gol.
Saat bermain dia merupakan striker bagi De Oranje dan merupakan salah sosok yang cukup melegenda saat berkarir.
Namun, karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang saat menjadi pemain.
Dia baru saja didepak dari tim asal tim kasta pertama Liga Turki, Adana Demirspor pada bulan Desember lalu dan baru bertugas selama enam bulan.
Di klub tersebut dia mencatatkan rekor yang kurang apik dengan delapan kemenangan, enam seri, dan enam kali kalah.
Saat ini Kluivert berstatus tanpa klub sejak bulan Desember tahun lalu.
Pengalamannya memimpin timnas terjadi saat dia menjadi pelatih interim timnas Curacao.
Bersama Curacao dia mencatatkan satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalah dari enam pertandingan.