Kasus Pembunuhan

Sederet Fakta Pembunuhan Diva Febriani Anggota Paskibraka di Madina, Pelaku Pakai Siasat Licik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN - Diva Febriani sampai di Kampoung Halaman Untuk dimakamkan. Ratusan rekan-rekannya memberikan penghormatan terakhir. Berdasarkan rangkuman dari Tribunnews.com, berikut lima fakta kasus pembunuhan anggota Paskibra di Mandailing Natal:

TRIBUNBENGKULU.COM - Diva Febriani, siswi kelas X SMA Negeri 1 Natal sekaligus anggota Paskibraka di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, ditemukan tewas terkubur di kebun sawit setelah tiga hari dilaporkan hilang. 

Ia menjadi korban pembunuhan keji yang dilakukan tetangganya sendiri, Yunus (25), yang sempat pura-pura ikut mencari dan menggunakan siasat licik untuk mengelabui warga.

Aksi keji Yunu dilakukan saat Diva Febriani pulang dari latihan pengibar bendera (paskibra) di sekolahnya untuk persiapan HUT ke-80 RI, pada Selasa (29/7/2025).

Mayat Diva Febriani ditemukan oleh warga area perkebunan sawit di Desa Taluk, Kecamatan Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (31/7/2025) petang.

Diva Febriani sempat dilaporkan menghilang oleh keluarganya dan bahkan viral di media sosial.

Pihak keluarga dibantu warga dan aparat melakukan pencarian Diva Febriani selama tiga hari.

Ternyata Diva Febriani tewas terkubur dan bagian kepala tertutup ember.

Warga yang sedang bekerja di kolam penampungan air di areal perkebunan sawit Desa Taluk, pertama kali menemukan jenazah Diva Febriani.

Sandal Diva Febriani yang berada di area perkebunan membuat warga tersebut curiga, ditambah lagi aroma tak sedap muncul di sekitar.

Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan setelah mendapatkan laporan penemuan mayat tersebut.

Hasilnya Yunus yang sudah memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan ditangkap polisi dan ditetapkan menjadi tersangka.

Jenazah DIva Febriani dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sikara-kara Kampung, Sabtu (2/8/2025). siang.

Berdasarkan rangkuman dari Tribunnews.com, berikut lima fakta kasus pembunuhan anggota Paskibra di Mandailing Natal:

1. Pelaku Sempat Pura-pura Ikut Mencari Korban

Sebelum tindakan biadabnya terungkap, pelaku Yunus sempat ikut mencari keberadaan korban bersama warga.

Saat itu, Yunus yang tinggal tak jauh dari rumah orang tua korban mendengar desas-desus soal hilangnya Diva.

Ia pun muncul di tengah warga dan ikut pura-pura peduli, membantu warga menyusuri jalan dan kebun sawit mencari korban.

Saat itu, tak ada satu pun warga yang curiga terhadap pelaku.

Pencarian korban pada malam itu pun tak membuahkan hasil.

2. Sepasang Sandal Jadi Petunjuk Penemuan Jasad Korban 

Seorang warga mengungkap awal mula penemuan jasad korban.

Sejumlah pekerja kebun Mitra Desa Taluk saat itu menemukan sepasang sandal perempuan tergeletak di area kebun.

Penemuan sandal tersebut membuat warga curiga, hingga akhirnya warga menelusuri lokasi tersebut.

Tak jauh dari lokasi penemuan sandal, para pekerja mencium bau menyengat.

Selain itu, mereka melihat sesuatu yang mencurigakan di dalam lubang penampungan air.

Kemudian seorang pekerja pun memeriksa hal mencurigakan tersebut.

Saat ember plastik putih telungkup diangkat ternyata ada kepala manusia.

Kemudian penemuan tersebut dilaporkan kepada aparat setempat.

Kabar penemuan jasad perempuan tersebut pun mengundang perhatian warga sekitar hingga sampai ke keluarga korban.

Keluarga Diva yang datang ke lokasi pun langsung mengenali bahwa jasad tersebut Diva Febriani yang hilang sepulang latihan Paskibra.

3. Aksi Biadab Yunus Tercium Warga

Dikutip dari Tribunmedan.com, Warga mulai mencurigai Yunus setelah menemukan sepeda motor milik korban, pada Selasa (29/7/2025) sekira pukul 21.00 WIB.

Saat itu, rombongan Badan Perwakilan Desa (BPD) Sikara-kara 1 yang hendak membakar sarang tawon menemukan sepeda motor yang disembunyikan di kebun sawit milik warga.

Ketua BPD segera memberi tahu Satlinmas, lalu diteruskan ke Kepala Desa Sikara-kara 1, Pitoko GS.

Saat dicek, seorang warga mengenali motor Beat itu milik Diva Febriani.

“Betul, kami menemukan motor yang diduga milik Diva di areal kebun sawit,” ungkap Pitoko, Sabtu (2/8/2025).

Kecurigaan warga semakin kuat, setelah Rabu (30/7/2025) malam, beredar cerita Yunus sempat pulang ke rumah dengan baju, badan, dan sepeda motor yang penuh lumpur.

Tensi di desa makin memanas. Yunus pun seperti tahu bahwa warga mulai menaruh curiga.

Kamis (31/7/2025) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, sejumlah warga Sikara-kara 1 melihat Yunus melintas mengendarai motor dengan gelagat mencurigakan.

Ia tampak ketakutan, berusaha melarikan diri.

Warga yang geram mengejar. Seorang pemuda bahkan menendang motornya hingga Yunus terjatuh.

Namun Yunus masih berhasil bangkit dan kabur ke arah kebun sawit yang menjadi jalan satu-satunya menuju Desa Bonda Kase.

Keesokan paginya, Jumat (1/8/2025), Yunus akhirnya ditangkap di rumah iparnya di Desa Bonda Kase

Ia diamankan tanpa perlawanan, setelah polisi dan Babinsa mengepung lokasi.

4. Bermotif Perampokan dan Asusila

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Mandailing Natal, AKP Ikhwanuddin Nasution, menegaskan bahwa pelaku sudah mengakui niat jahatnya.

Ikhwanuddin mengatakan motif pelaku membunuh korban adalah perampokan dan tindak asusila.

“Motif pelaku diduga ingin merampas sepeda motor korban dan mencabuli korban," katanya.

Namun, saat menjalankan aksinya, korban melawan hingga pelaku membunuhnya.

"Namun, saat korban melawan, pelaku panik dan menganiaya korban hingga meninggal dunia. Setelah itu, korban dikubur untuk menghilangkan jejak,” ucap AKP Ikhwanuddin melalui pesan WhatsApp.

5. Anggota Paskibra Beri Penghormatan Untuk Diva

Proses pemakaman Diva Febriani dihadiri banyak orang. 

Diva dimakamkan di TPU Desa Sikara-kara Kampung, Sabtu (2/8/2025).

Selain keluarga dan kerabat, anggota Paskibra, ratusan warga termasuk anggota TNI-Polri, aparat desa, aparat kecamatan, pihak sekolah, dan tokoh masyrakat menghadiri pemakaman Diva.

Kesedihan mewarnai pemakaman remaja yang hendak menjadi pengibar bendera pada HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025 tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribun Batam.