Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

Ironi, Ayah Mengabdi untuk Negara Prada Lucky Justru Dianiaya Senior Hingga Tewas

Editor: Yuni Astuti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS PEMBUNUHAN - Foto Keluarga korban saat melihat jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Kecewanya ayah Prada Lucky Namo, mengabdi untuk negara sang anak justru tewas dianiaya senior.

TRIBUNBENGKULU.COM - Hingga saat ini kematian Prada Lucky Namo masih juga belum terkuak.

Prada Lucky Namo (23) merupakan prajurit TNI Angkatan Darat dari Batlyon Teritorial Pembangunan (TP) 834/Waka Nga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kematian Prada Lucky Namo saat ini memang tengah menjadi perhatian publik, apalagi pengakuannya yang menyebut jika dirinya dianiaya oleh seniornya.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Parada Lucky Namo ketika masih sadar, ia mengatakan hal itu kepada dokter yang menjalani pemeriksaan radiologi.

Kini, Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/1-1 Ende tengah menyelidiki kasus tersebut secara mendalam.

Siapa yang menyangka Prada Lucky menghembuskan napas terakhir dengan cara seperti ini.

Apalagi sang ayah juga merupakan pengabdi negara.

Betapa kecewanya ayah Prada Lucky Namo tahu anaknya tewas karena dianiaya senior.

Prada Lucky adalah putra dari Sersan Mayor Christian Namo, anggota aktif TNI yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao. Sebagai prajurit muda, Lucky baru ditempatkan di Yonif TP 834/Waka Nga Mere, satuan baru TNI AD yang berbasis di Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Nagekeo.

Batalyon ini merupakan bagian dari program strategis TNI Angkatan Darat untuk memperkuat pertahanan di wilayah timur Indonesia dan mendukung pembangunan daerah.

Hingga Rabu malam (6/8/2025), jenazah Prada Lucky masih berada di kamar jenazah RSUD Aeramo. Kedua orangtuanya yang datang dari Rote Ndao tampak terpukul dan berduka atas kepergian anak semata wayang mereka.

Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Kupang untuk dimakamkan secara militer.

Baca juga: Sosok Prada Lucky Namo Anggota TNI Tewas Dianiaya Senior, sang Ayah Ternyata Pengabdi Negara

Penyelidikan Polisi Militer TNI

Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, membenarkan adanya kasus kematian prajurit Yonif TP 834 tersebut. Ia menegaskan, seluruh proses hukum diserahkan kepada pihak penyidik Polisi Militer.

“Kita serahkan semuanya kepada penyidik dalam hal ini Polisi Militer,” ujar Agus saat dihubungi, Kamis (7/8/2025).

Halaman
12