Pendampingan aktif akan membuat anak merasa diperhatikan, sekaligus menekan risiko mereka terpapar hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Ajarkan Literasi Digital Sejak Usia Sekolah Dasar
Anak yang tumbuh di era digital perlu dibekali kemampuan memahami mana konten positif dan mana yang merugikan.
Roblox sebenarnya menyediakan banyak permainan edukatif, seperti Code Combat untuk belajar coding, atau Mission: Mars yang melatih pengetahuan sains.
Orang tua bisa memanfaatkan momen ini untuk mengajarkan literasi digital: bagaimana menjaga privasi, tidak mudah membagikan data pribadi, hingga cara bersikap sopan dalam interaksi daring.
Semakin cepat anak mengenal literasi digital, semakin kecil kemungkinan mereka salah arah saat berselancar di dunia maya.
5. Waspadai Bahaya Microtransaction
Hal lain yang sering dikhawatirkan adalah pembelian item dalam gim menggunakan mata uang digital Robux. Sistem ini memang bisa membuat anak terbiasa berbelanja impulsif.
Jika tidak diawasi, anak bisa menghabiskan banyak uang untuk membeli aksesori, pakaian virtual, atau fitur eksklusif.
Diskusikan dengan anak tentang nilai uang dan ajarkan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Orang tua juga bisa mengaktifkan verifikasi atau parental approval untuk setiap transaksi agar tidak ada pembelian yang tidak disadari.
Edukasi finansial sejak dini akan membantu anak lebih bijak dalam mengelola keinginannya.
6. Jadi Teladan dalam Penggunaan Gadget
Anak-anak biasanya meniru perilaku orang tuanya. Jika orang tua sering sibuk dengan ponsel, anak akan merasa wajar melakukan hal yang sama.
Sebaliknya, jika orang tua bisa mengontrol diri dalam menggunakan gadget, anak pun lebih mudah mengikuti pola tersebut.
Terapkan kebiasaan sederhana seperti tidak bermain ponsel saat makan bersama, membatasi penggunaan gadget sebelum tidur, dan meluangkan waktu untuk aktivitas offline seperti olahraga atau membaca buku.
Dengan menjadi role model, orang tua tidak hanya mengajarkan lewat kata-kata, tapi juga lewat contoh nyata.
Kecanduan Roblox sebenarnya bukan soal gimnya semata, melainkan soal bagaimana anak menggunakannya dan sejauh mana orang tua memberikan pendampingan. Melarang total bukanlah solusi jangka panjang.
Yang jauh lebih penting adalah membangun komunikasi, menetapkan aturan jelas, dan mengajarkan literasi digital.
Dengan pendekatan yang tepat, Roblox bisa menjadi sarana hiburan sekaligus edukasi.
Anak bisa tetap menikmati keseruannya, sementara orang tua merasa tenang karena sudah menerapkan pengawasan yang bijak.
Ingat, di era digital ini, bukan melarang teknologi yang penting, melainkan mendidik anak agar mampu menggunakannya dengan cerdas, sehat, dan bertanggung jawab.
(Alex Sandra)