TRIBUNBENGKULU.COM - Terbaru Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggaran terhadap tunjangan Guru dan Dosen mencapai RP 178,7 triliun.
Tentu kabar ini sangat menggembirakan bagi para pekerja di dunia pendidikan.
Setelah publik dihebohkan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa gaji Guru adalah beban negara, kini Prabowo menyampaikan kabar gembira soal tunjangan Dosen dan Guru.
Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan pada Sidang Tahunan, Jumat (15/8/2025), Presiden Prabowo Subianto mengumumkan Pemerintah berkomitmen mengalokasikan anggaran fantastis sebesar Rp 178,7 triliun khusus untuk tunjangan guru dan dosen pada tahun 2026.
Adapun Guru dan dosen memiliki peran strategis dalam membentuk generasi masa depan.
Tunjangan membantu meningkatkan taraf hidup mereka, agar bisa fokus menjalankan tugas tanpa tekanan ekonomi berlebih.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa peningkatan kesejahteraan para pendidik tetap menjadi prioritas utama dalam arah kebijakan fiskal tahun depan.
"Untuk gaji guru, penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru serta dosen dialokasikan sebesar Rp 178,7 triliun," kata Prabowo dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/8/2025).
Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 757,8 triliun yang diklaim merupakan anggaran terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Dari anggaran tersebut, lanjut Prabowo, pemerintah menyiapkan beasiswa bagi siswa atau mahasiswa dengan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa.
Selain itu, untuk peningkatan kualitas fasilitas sekolah atau kampus dialokasikan sebesar Rp 150,1 triliun.
Prabowo menegaskan, penggunaan anggaran pendidikan harus tepat sasaran untuk hal-hal penting.
Seperti peningkatan kualitas guru, penguatan pendidikan vokasi, serta penyelarasan antara kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
Adapun anggaran pendidikan juga ditujukkan untuk penguatan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda.
"Anggaran pendidikan harus tepat sasaran.