Anak Hanyut di Bengkulu Selatan

Tujuh Hari Melawan Ombak, Pencarian Bocah 4,5 Tahun di Bengkulu Selatan Berakhir Belum Ada Hasil

Pencarian anak 4,5 tahun bernama Elgio asal Kelurahan Gunung Ayu, Kecamatan Kota Manna, yang hanyut di Sungai Padang Burnai resmi dihentikan.

Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: M Syah Beni
TribunBengkulu.com/Nur Rahma Sagita
AKISAR DIARDI - Kepala Pelaksana BPBP Bengkulu Selatan Hen Yepi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bengkulu Selatan Akisar Diardi, Kamis (30/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Korban: Elgio (4,5 tahun), warga Kelurahan Gunung Ayu, Kecamatan Kota Manna, Bengkulu Selatan.
  • Kejadian: Hilang setelah terseret arus di Sungai Padang Burnai, Kecamatan Bunga Mas.
  • Tanggal Hilang: Selasa, 21 Oktober 2025.
  • Pencarian Dihentikan: Senin, 27 Oktober 2025, setelah dilakukan selama 7 hari.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN – Pencarian terhadap anak berusia 4,5 tahun bernama Elgio, warga Kelurahan Gunung Ayu, Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, yang hanyut di Sungai Padang Burnai, Kecamatan Bunga Mas, resmi dihentikan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan mengungkapkan, upaya pencarian yang dilakukan selama tujuh hari tidak membuahkan hasil.

Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) tim SAR, pencarian dihentikan setelah melewati batas waktu tersebut.

Diketahui, Elgio dinyatakan hilang sejak Selasa, 21 Oktober 2025, dan pencarian dihentikan pada Senin, 27 Oktober 2025.

Selama proses pencarian, tim hanya menemukan celana dan baju milik korban yang berada di atas batu.

Meski pencarian dilakukan setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB, tim tidak menemukan jejak baru.

Tim gabungan dari BPBD Bengkulu Selatan, Basarnas, TNI, Polri, serta masyarakat telah berupaya menelusuri seluruh area sekitar lokasi kejadian, namun hasilnya tetap nihil.

Baca juga: Pencarian Hari Keempat Anak 4,5 Tahun Hanyut di Bengkulu Selatan, Tim Bagi Lokasi Penyisiran Pantai

Pada hari-hari berikutnya, pencarian dilanjutkan dengan menggunakan drone, bantuan dukun, serta perahu karet yang diturunkan dari Pasar Bawah hingga Pantai Kedurang dan Sulau.

“Kita bersama tim telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian. Kemarin, tim Basarnas juga menggunakan perahu karet, namun hasilnya tetap nihil,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bengkulu Selatan Hen Yepi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bengkulu Selatan, Akisar Diardi, kepada TribunBengkulu.com, Kamis (30/10/2025).

Akisar menjelaskan, pencarian menggunakan perahu karet terkendala oleh ombak laut yang tinggi.

Kondisi tersebut membuat tim SAR kesulitan melakukan penyisiran, bahkan beberapa alat komunikasi seperti telepon genggam dan HT rusak akibat terkena air laut.

Baca juga: Misteri Anak 4,5 Tahun Hanyut di Bengkulu Selatan, Pencarian Gunakan Drone hingga Dukun

“Ombak tinggi menjadi kendala tim SAR, bahkan hingga saat ini handphone mereka yang terendam masih rusak,” ungkap Akisar.

Ia menambahkan, meskipun pencarian telah dihentikan, pihaknya tetap akan merespons setiap informasi baru terkait keberadaan anak tersebut.

“Apabila ada informasi terbaru, maka kami siap turun langsung untuk mengambil tindakan,” kata Akisar.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved