Longsor di Bengkulu Utara
Sempat Terisolir, Progres Penanganan Longsor di Lebong Tandai Bengkulu Utara Capai 70 Persen
Progres penanganan longsor yang menutup satu-satunya akses transportasi molek Desa Lebong Tandai sudah mencapai 70 persen pada Jumat (26/9/2025).
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Hendrik Budiman
Hal tersebut memicu lonjakan harga sembako seperti beras, cabai, gas elpiji 3 kg dan telur ayam di Desa Lebong Tandai.
Mengatasi hal tersebut Arie menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirimkan sembako ke Desa Lebong Tandai.
"Iya tim dari BPBD sudah kita turunkan kelokasi dan bahan pokok sudah mulai meluncur ke Desa Lebong Tandai," ucap Arie.
Harapannya masyarakat dapat bersabar sembari pihaknya menangani longsor di Desa Lebong Tandai.
Sementara itu, Kepala Desa Lebong Tandai, Supriyadi mengaku harga sejumlah sembako mengalami kenaikan.
"Beras Rp 35.000 percupak, cabai Rp 200.000 perkilo, gas 3 kg Rp 90.000 dan yang lain pun naik, termasuk telur ayam Rp 5.000 perbutir," ungkap Kepala Desa Lebong Tandai, Supriyadi.
Disisi lain berdasarkan informasi yang terhimpun TribunBengkulu.com proses penanganan longsor di Desa Lebong Tandai hingga Jumat (26/9/2025) sudah mencapai 70 persen.
"Progresnya saat ini sudah mencapai 70 persen," ucap Kepala Bidang (Kabid) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara, Erpiana.
berita bengkulu utara hari ini
berita bengkulu utara
Longsor di Lebong Tandai
Longsor di Bengkulu Utara
| Respon Bupati Bengkulu Utara Harga Sembako di Lebong Tandai Melejit, Telur Rp5 Ribu–Cabai Rp200 Ribu |
|
|---|
| BPBD: Penanganan Longsor di Desa Lebong Tandai Bengkulu Utara Capai 50 Persen |
|
|---|
| Kronologi Warga Bengkulu Utara Tewas Tertimbun Longsor saat Menjaring Lobster, Teman Korban Selamat |
|
|---|
| Breaking News: Warga Bengkulu Utara Tewas Tertimpa Tanah Longsor saat Menjaring Lobster |
|
|---|
| 4 Hari Kapal Hilang Terbawa Arus Banjir, Nelayan di Bengkulu Utara Tak Bisa Melaut |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.