Ibu Anak Tewas Membusuk di Rejang Lebong
Breaking News: Pembunuh Istri dan Anak Tiri di Kesambe Baru Rejang Lebong Bengkulu Divonis Mati
Pembunuh ibu dan anak di Rejang Lebong, Gunawan, dijatuhi hukuman mati. Vonis menutup kasus yang sempat menggemparkan masyarakat.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
Ringkasan Berita:
- Terdakwa Gunawan (44) dijatuhi hukuman mati oleh PN Curup, Selasa (28/10/2025).
- Korban, Euis Setia (42) dan anak tirinya Gaidah Marwa Wijaya (14), ditemukan tewas membusuk pada April 2025.
- Fakta persidangan menunjukkan Gunawan mengasah parang sebelum membunuh, memperkuat unsur pembunuhan berencana.
Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Terdakwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Desa Kesambe Baru, Rejang Lebong, Gunawan (44), dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Curup, Selasa (28/10/2025).
Vonis itu menutup perjalanan panjang kasus yang sempat menggemparkan Rejang Lebong pada April 2025, ketika Euis Setia (42) dan anak tirinya, Gaidah Marwa Wijaya (14), ditemukan tewas membusuk di kontrakan mereka pada Rabu (30/4/2025).
Majelis hakim menilai Gunawan terbukti melakukan pembunuhan berencana dengan senjata tajam, setelah fakta persidangan menunjukkan pelaku sempat mengasah parang sebelum menyerang.
Sidang pembacaan putusan digelar di Ruang Sidang I PN Kelas IIB Curup dan dipimpin oleh Hakim Ketua Mantiko Sumanda Moechtar, S.H., M.Kn.
Dari hasil penyelidikan dan fakta persidangan, terungkap bahwa pembunuhan itu dilakukan dengan penuh perencanaan.
Gunawan yang merupakan suami siri korban, tega menghabisi nyawa Euis dan anak tirinya dengan senjata tajam jenis parang setelah terlibat pertengkaran hebat.
Fakta persidangan menunjukkan, sebelum kejadian, pelaku sempat mengasah parang terlebih dahulu.
Hal itu memperkuat unsur pembunuhan berencananya.
Majelis hakim menilai Gunawan terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 64 KUHP tentang pembunuhan berencana yang dilakukan berulang kali.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa hukuman mati," ucap Mantiko kemudian mengetuk palu.
Saat hakim menjatuhkan vonis mati, suasana ruang sidang yang sebelumnya hening langsung berubah.
Gunawan hanya bisa tertunduk lesu di kursi pesakitan, tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
Sementara itu, keluarga korban yang hadir di ruang sidang tampak meneteskan air mata bahagia dan bertepuk tangan usai mendengar putusan tersebut.
Mereka menilai vonis itu merupakan bentuk keadilan atas hilangnya nyawa dua orang tercinta mereka.
“Alhamdulillah, akhirnya keadilan berpihak kepada keluarga kami, kami senang hukumannya sesuai,” ujar salah satu anggota keluarga korban usai sidang.
Alasan Hakim Vonis Mati
Dalam amar putusannya, majelis hakim menilai perbuatan terdakwa memenuhi unsur pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 65 KUHP.
Hakim menegaskan, hukuman mati dijatuhkan karena terdakwa terbukti melakukan kejahatan dengan cara yang sangat keji, terencana, dan tanpa rasa kemanusiaan.
Hakim Ketua, Mantiko Sumanda Moechtar, menyampaikan bahwa dari fakta-fakta persidangan, Gunawan terbukti membunuh istri sirinya, Euis Setia (42), dan anak tirinya, Gaidah Marwa Wijaya (14), dengan senjata tajam jenis parang.
Sebelum kejadian, terdakwa sempat mengasah parang terlebih dahulu, yang menjadi bukti kuat adanya unsur perencanaan dalam aksi pembunuhan tersebut.
Majelis menilai, tindakan terdakwa tidak hanya menghilangkan dua nyawa, tetapi juga menunjukkan rencana jahat yang matang dan ketidakpedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
“Perbuatan terdakwa sangat sadis, tanpa belas kasihan sedikit pun. Terdakwa juga berusaha menutupi kejahatannya dengan cara-cara licik,” ucap Hakim Ketua saat membacakan pertimbangan putusan.
Setelah melakukan pembunuhan, Gunawan sempat berupaya mempersulit proses pengungkapan kasus.
Ia mengirimkan pesan WhatsApp palsu kepada saksi bernama Andini, berpura-pura seolah korban Gaidah masih hidup.
Upaya itu dilakukan untuk mengelabui warga agar tidak curiga terhadap perbuatannya.
Majelis hakim juga menilai, selama proses persidangan terdakwa tidak menunjukkan penyesalan, bahkan berusaha berbelit-belit dalam memberikan keterangan.
Menurut hakim, hukuman mati dijatuhkan bukan semata sebagai bentuk pembalasan, melainkan karena beratnya dampak kejahatan yang dilakukan terdakwa.
Tindakan Gunawan telah menimbulkan luka mendalam dan penderitaan luar biasa bagi keluarga korban, sekaligus mengguncang rasa kemanusiaan masyarakat.
Selain itu, pembunuhan dilakukan terhadap dua korban sekaligus, salah satunya anak di bawah umur, dengan cara yang kejam dan tanpa belas kasihan.
Wakil Ketua PN Curup, Dr. Daniel Ronald, S.H., M.Hum., menyebutkan bahwa vonis tersebut lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya menuntut pidana penjara seumur hidup.
Majelis hakim berpendapat, hukuman seumur hidup tidak sebanding dengan kejahatan dan penderitaan yang ditimbulkan, sehingga pidana mati dianggap paling tepat dan adil bagi terdakwa.
"Vonis yang dijatuhkan lebih berat dari tuntutan JPU, hakim menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap terdakwa," sampai Daniel.
Daniel menambahkan, tidak ada hal-hal yang meringankan terdakwa.
Perbuatan terdakwa menimbulkan luka dan duka mendalam bagi keluarga korban.
Majelis hakim mencatat lima poin yang memberatkan terdakwa sehingga hukuman mati dijatuhkan.
"Untuk hal-hal meringankan tidak ada, ada 5 poin hal-hal yang memberatkan, sehingga vonisnya hukuman mati," tutup Daniel.
Tewas Membusuk
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Kesambe Baru, Kecamatan Curup Timur, Rejang Lebong, Bengkulu, mendadak dihebohkan dengan penemuan seorang ibu dan putrinya yang tewas di dalam rumah.
Korban diketahui bernama Euis Setia (42) dan putrinya, Gaida Marwa Wijaya (14).
Keduanya diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh suami Euis yang berinisial Gu, warga Desa Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara.
Saat ini, pihak kepolisian tengah mencari keberadaan suami korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Euis diketahui baru menikah dengan Gu setelah sebelumnya bercerai dari suami pertama. Ia kemudian tinggal mengontrak di rumah tersebut bersama anak perempuannya.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, mengatakan korban diduga meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan oleh suami atau ayah tiri dari korban anak.
Pihak kepolisian kemudian langsung memburu Gu, karena ia menghilang tanpa jejak usai kejadian.
"Dugaan kuatnya mengarah ke sana, dibunuh oleh suaminya sendiri atau ayah tiri dari korban anak," jelas Sinar, saat itu.
Sinar menambahkan, dugaan tersebut muncul setelah adanya informasi bahwa pada Rabu (30/4/2025) lalu terjadi keributan antara korban dengan suaminya.
Setelah keributan itu, tetangga sekitar melihat sang suami pergi sambil mengunci pintu rumah. Itulah terakhir kalinya pria tersebut terlihat, sebelum akhirnya menghilang.
"Dari informasi tetangganya ada keributan, sejak itu suaminya menghilang, korban juga diperkirakan telah meninggal beberapa hari lalu sebelum ditemukan," lanjut Sinar.
Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka pada tubuh kedua korban.
Euis mengalami luka sayatan di tangan kanan bagian dalam dan luka di leher, sementara Gaida Marwa Wijaya menderita luka senjata tajam di lehernya.
Polisi akhirnya menangkap Gu (42) di wilayah Cikangkung Timur, Rengasdengklok Utara, Kabupaten Karawang Provinsi Jabar pada Rabu (7/5/2025) pagi.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini
Ibu Anak Tewas Membusuk di Rejang Lebong
TribunBreakingNews
Polres Rejang Lebong
Bengkulu
Multiangle
| Vonis Pembunuh Istri dan Anak Tiri di Rejang Lebong Pekan Depan, Keluarga Desak Hukuman Mati |
|
|---|
| Ingat Kasus Suami Bunuh Istri dan Anak Tiri di Rejang Lebong Bengkulu? Pelaku Dituntut Seumur Hidup |
|
|---|
| Kabar Terbaru IDP, Putri Gunawan yang Habisi Istri dan Anak Tiri di RL Bengkulu, Kini Terlantar |
|
|---|
| Reaksi Menohok Keluarga Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Rejang Lebong: Biar kami yang selesaikan |
|
|---|
| Amarah Keluarga Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Rejang Lebong Bengkulu: Biar Kami yang Selesaikan! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/SIDANG-PEMBUNUHAN-34235345345-rejang-lebong-gunawan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.