Berita Kepahiang

Jalan Ringroad Kepahiang Longsor, Masih Tanggung Jawab Kontraktor Sebelum Diserahkan ke Pemkab

Ringroad Kepahiang, Bengkulu yang longsor pada Jumat (3/10/2025) lalu masih merupakan tanggung jawab pihak kontraktor.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
RINGROAD KEPAHIANG - Arus kendaraan yang melewati ringroad Kepahiang, Provinsi Bengkulu pada Minggu (5/10/2025) siang. Ringroad ini masih tanggung jawab kontraktor, dan rencananya diserahkan ke pemkab akhir tahun ini. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Jalan lingkar atau ringroad Kepahiang, Bengkulu yang longsor pada Jumat (3/10/2025) lalu masih merupakan tanggung jawab pihak kontraktor.

Rencananya, setelah selesai, ringroad ini akan diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang, sebelum dioperasikan secara resmi.

Bupati Kepahiang, Zurdi Nata beberapa waktu lalu mengatakan akan ada beberapa bulan perawatan, sebelum akhirnya jalan ini akan diserahkan ke pemkab.

"Jadi, mungkin akhir tahun sudah diserahkan kepada kita," kata Nata.

Pantauan TribunBengkulu.com pada Minggu (5/10/2025) siang, titik longsor berada di bagian jalan yang dibuat di atas tanah merah, dengan sungai kecil di bagian bawah.

Tanah merah ini kemudian longsor akibat hujan, sehingga bagian bahu jalan serta sedikit aspal jalan ambles dengan kedalaman dua meter di pinggir jurang.

Selain bahu dan aspal jalan, pagar pembatas jalan juga tampak ikut ambles, patah di dua bagian.

Untuk menghindari ada pengendara yang jatuh ke dalam jurang, petugas kemudian memberikan garis pembatas di bagian jalan yang ambles.

Petugas juga menutup bagian jalan yang ambles dengan terpal biru agar tidak menarik perhatian pengendara.

Pengendara yang melewati jalan ini sendiri pada Minggu siang tampak cukup ramai, didominasi kendaraan pribadi dan sepeda motor.

Salah satu pekerja, Anto mengatakan jalan ini longsor pada Jumat (3/10/2025) lalu.

Saat itu, hujan lebat yang terjadi mengikis tanah merah yang belum stabil, sehingga menyebabkan terjadinya longsor ini.

"Kejadiannya bukan hari ini, tapi Jumat kemarin. Tanah merah ini belum terlalu kuat, dan terkikis hujan," kata Anto kepada TribunBengkulu.com, Minggu (5/10/2025) pukul 13.50 WIB siang.

Anto mengatakan jalan ini sebetulnya belum selesai, dan seharusnya belum boleh dilewati kendaraan. Jalan ini juga belum diserahkan ke pemerintah daerah.

Pihak pekerja beberapa kali memasang pembatas agar pengendara tidak melewati jalan ini, namun selalu disingkirkan pengendara.

Untuk perbaikan sendiri, Anto memperkirakan membutuhkan waktu selama dua pekan, agar jalan yang longsor bisa dilewati secara normal.

"Kita pasang penahan tanah, kemudian beton bahu jalan, dan sedikit aspal. Kira-kira dua pekan," ujar dia.

Jalan ring road memiliki panjang enam kilometer. Pada tahun 2024 lalu, pembangunan sudah dilakukan sebagian, sepanjang tiga kilometer, dengan dana inpres tahun 2023.

Sisanya, tiga kilometer lagi untuk penyelesaian, dibangun pada tahun ini, kembali dengan sumber anggaran dari inpres di tahun 2024 sebesar Rp 32 miliar

Nantinya, saat jalan ring road ini selesai, Pemkab Kepahiang akan memberlakukan kebijakan agar kendaraan dengan angkutan berat, seperti truk batubara, truk tangki BBM, dan angkutan berat lain akan diarahkan melewati jalan ini, tidak lagi masuk ke pusat kota.

Kemudian, akan diusulkan agar status jalan ring road ini akan menjadi jalan nasional, ditukar dengan jalan di pusat kota jadi jalan kabupaten.

"Jadi, nanti harapan kita bisa ditukar," ungkap Nata.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved