Makan Bergizi Gratis di Bengkulu

Ramai Siswa di Mukomuko Bengkulu Tak Sentuh MBG, Dilarang Orang Tua hingga Menu Bau Amis

Kepala SDN 3 Kota Mukomuko ungkap banyak anak murid tak memakan MBG karena menunya berbau amis dan keras.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
PROGRAM MBG - Murid dan suru saat membereskan omprengan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), di SDN 3 Kota Mukomuko, Bandar Ratu, Kota Mukomuko, Mukomuko, Bengkulu, Jumat (26/9/2025). Kepsek ungkap banyak anak murid tak memakan MBG karena amis dan keras, ada juga siswa dilarang orang tuanya. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu hingga saat ini masih terus berjalan.

Salah satunya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Mukomuko, hari ini Jumat (26/9/2025) menu makanan MBG berupa nasi putih, sambal telur, sayur dan buah semangka.

Dari pantauan TribunBengkulu.com, beberapa siswa di kelas 2, kelas 3 dan kelas 5 tak mengambil makan bergizi gratis.

Saat ditanya kenapa tak memakan makan bergizi gratis, para siswa menjawab tak diperbolehkan makan oleh orang tuanya.

Namun, ada beberapa murid yang hanya mengambil buah semangka yang tersedia di dalam makan bergizi gratis.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 3 Kota Mukomuko, Ratnawilis mengatakan sejauh ini belum ada kendala yang serius soal program MBG ini.

Namun seperti yang dilihat tadi, ada beberapa murid yang tidak mengambil makan bergizi gratis, karena tak disuruh orang tua.

Ada juga murid yang hanya mengambil buah-buahnya saja untuk dimakan.

“Kendala sejauh ini tidak ada yang serius, seperti yang dilihat tadi ada beberapa siswa yang hanya memakan buahnya saja dan ada juga yang tidak memakan makan bergizi gratis,” ungkap Ratnawilis saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Jumat (26/9/2025) pukul 09.54 WIB.

Ratnawilis menjelaskan, kemarin Kamis 25 September 2025, beberapa murid tak makan makanan bergizi gratis, lantaran tak menyukai menu makanannya.

Pasalnya kemarin, menu makanan berupa gulai ikan tongkol dan menurut beberapa murid gulai tersebut berbau amis, keras sehingga para murid tak memakannya.

Para guru sempat bertanya kepada murid, apakah menu tersebut basi, namun murid menjelaskan hanya berbau amis dan keras.

“Sempat ditanya guru basi atau tidak, murid hanya mengatakan ikan tongkol kemarin itu berbau amis dan keras,” jelas Ratnawilis.

Selain itu, dengan adanyan program MBG ini waktu belajar anak-anak terpangkas, lantaran waktu istrahat anak-anak hanya 15 menit.

Jadi jam mata pelajaran di sekolah ikut terpangkas, karena adanya program makan bergizi gratis ini.

“Kalau jam mengajar guru tidak terpangkas, cuman dengan adanya program ini jam belajar anak terpangkas, karena waktu istirahat hanya 15 menit, sementara untuk makan sekitar 30 menit, jadi jam belajar anak yang terpangkas,” papar Ratnawilis.

Terkait di beberapa daerah yang terdampak keracunan akibat program MBG ini, Ratnawilis berharap, jangan sampai hal itu terjadi di Mukomuko khususnya di sekolahnya.

Ia berharap pihak dapur MBG dapat memperhatikan menu makanan yang nanti akan disajikan ke para murid.

“Jangan sampai terjadi ke anak-anak kita, seperti di beberapa daerah di Indonesia. Harapannya dapur MBG dapat memperhatikan menu makanan yang mau disajikan,” kata Ratnawilis.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Mukomuko Hari Ini Jumat 26 September 2025, Berawan-Hujan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved