Kalender 2025

Tanggal 31 Oktober 2025 Memperingati Apa? Ternyata Hari Kota Sedunia, Cek Kalender dan Sisa Libur

Tanggal 31 Oktober 2025 diperingati sebagai Hari Kota Sedunia. Bukan tanggal merah, tapi maknanya penting bagi pembangunan berkelanjutan.

Kompas/Kemenag
KALENDER OKTOBER 2025 - Kalender bulan Oktober 2025 dengan latar belakang potret Kota Jakarta dari udara. Tanggal 31 Oktober 2025 diperingati sebagai Hari Kota Sedunia. Bukan tanggal merah, tapi maknanya penting bagi pembangunan berkelanjutan. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Menjelang akhir Oktober, banyak yang penasaran: tanggal 31 Oktober 2025 sebenarnya memperingati hari apa?

Apakah termasuk tanggal merah atau justru hari kerja biasa?

Ternyata, di tanggal tersebut dunia memperingati Hari Kota Sedunia (World Cities Day), meski bukan merupakan hari libur nasional di Indonesia.

Berikut penjelasan lengkapnya, termasuk daftar tanggal merah dan sisa hari libur tahun 2025.

Hari Kota Sedunia

Hari Kota Sedunia ditetapkan pada tahun 2013 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi A/RES/68/239.

Peringatan pertamanya digelar pada 31 Oktober 2014 sebagai warisan dari Expo 2010 di Shanghai, Tiongkok.

Hari ini diperingati untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-11, yaitu menjadikan kota dan permukiman manusia yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.

Peringatan ini juga menjadi momentum untuk menyoroti kemajuan serta tantangan baru dalam mewujudkan pembangunan kota berkelanjutan di seluruh dunia. 

Selain itu, peringatan Hari Kota Sedunia menutup rangkaian kegiatan Urban October, yang berlangsung dari 1 hingga 31 Oktober setiap tahunnya.

Peringatan Hari Kota Sedunia tahun ini mengangkat tema “Youth Climate Changemakers: Catalysing Local Action for Urban Sustainability.” Tema ini menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengatasi tantangan iklim yang semakin kompleks, khususnya di kawasan perkotaan.

Diperkirakan pada tahun 2050, sekitar 70 persen populasi dunia akan tinggal di kota. 

Kondisi ini membawa tantangan besar, terutama terkait perubahan iklim, kemiskinan, ketimpangan sosial, dan degradasi lingkungan.

Generasi muda menjadi kelompok yang sangat penting dalam konteks ini. Sekitar 60 persen penduduk kota di dunia diperkirakan berusia di bawah 18 tahun pada 2030. 

Namun, banyak dari mereka menghadapi keterbatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan dasar, terutama di negara-negara berkembang (Global South).

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved