OTT KPK di Riau

Sosok-Kekayaan SF Hariyanto Plt Gubernur Riau Usai Abdul Wahid Kena OTT KPK

Pada pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024 lalu, Abdul Wahid berpasangan dengan SF Hariyanto.

Editor: Hendrik Budiman
Tangkapan Layar LHKPN KPK dan IG @Hariyanto
KEPALA DAERAH - Kolase LHKPN KPK dan SF Hariyanto Wakil Gubernur Riau. Setelah Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap dalam operasi tangkap tangan oleh KPK, tongkat kepemimpinan kini beralih ke SF Hariyanto.  
Ringkasan Berita:
  • Pada pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024 lalu, Abdul Wahid berpasangan dengan Hariyanto.
  • Penunjukan SF Hariyanto dikonformasi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.
  • SF Hariyanto akan menjalankan roda pemerintahan sehingga pelayanan publik di Provinsi Riau tetap akan berjalan. 
 
 

 

TRIBUNBENGKULU.COM - Setelah Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap dalam operasi tangkap tangan oleh KPK, tongkat kepemimpinan kini beralih ke SF Hariyanto. 

Diketahui, Abdul Wahid ditangkap KPK atas dugaan pemerasan dan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama dua orang lainnya, Kadis PUPR Riau, M Arief Setiawan dan Staf Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam.

Penunjukan SF Hariyanto sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur Riau dikonformasi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. 

"Kemendagri sudah langsung menunjuk Wagub (Riau SF Hariyanto) sebagai Plt," kata Bima Arya kepada Kompas.com, Rabu (5/11/2025). 

Dengan adanya penunjukan tersebut, SF Hariyanto akan menjalankan roda pemerintahan sehingga pelayanan publik di Provinsi Riau tetap akan berjalan. 

Baca juga: Klarifikasi SF Hariyanto Tegas Bantah Tudingan Jadi Pelapor Gubernur Riau Abdul Wahid ke KPK

"Menjalankan roda pemerintahan dan pastikan pelayanan publik terus berjalan," ujar Bima Arya. 

Kemudian, mantan Walikota Bogor tersebut meminta kepala daerah untuk bekerja dengan benar dan tidak terjerat kasus korupsi. 

"Kepala daerah jangan anggap enteng, setiap langkah diawasi," kata Bima Arya.

Lantas Seperti apa Sosok SF Hariyanto?

Rekam jejak dan harta kekayaan SF Hariyanto Wakil Gubernur Kepri yang dilantik Presiden Prabowo Subianto, pada Kamis (20/2/2025).

Pada pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024 lalu, Abdul Wahid berpasangan dengan Hariyanto.

Abdul Wahid dan Hariyanto keluar sebagai pemenang setelah meraih sebanyak 1.224.193 suara.

Jumlah tersebut setara dengan 44,31 persen dari total suara sah.

Sementara, pasangan nomor urut 2 M Nasir-M Wardan mendapatkan 877.511 suara.

Kemudian pasangan nomor urut 3 Syamsuar-Mawardi M Saleh meraih 661.297 suara.

Profil SF Hariyanto

SF Hariyanto lahir di Pekanbaru pada 30 April 1965.

Ia meniti kariernya sebagai PNS atau ASN pada 1987.

Sepanjang kariernya sebagai ASN, Hariyanto pernah menduduki berbagai jabatan strategis.

Seperti di lingkungan Pemprov Riau dan di level pemerintah pusat, yaitu di Kementerian PUPR.

Beberapa Jabatan SF Hariyanto:

- Kepala Dinas PU Riau;

- Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan;

- Kepala Dinas Pendapatan Daerah Riau;

- Inspektur Wilayah II Kementerian PUPR;

- Inspektur VI Bidang Investigasi Kementerian PUPR.

Diharapkan Mampu Kawal Program Pusat di Daerah

Bustami menyebut, kepamongan SF Hariyanto diharapkan mampu mengawal program-program pusat di daerah secara berkesinambungan.

Ini termasuk mengawal perhelatan akbar pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres) 2024.

Kedekatan SF Hariyanto dan keluarganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) cukup erat apalagi didukung oleh Anies Baswedan sebagai cawapres yang mempunyai konstituen sangat signifikan di Provinsi Riau.

Saat ini istrinya, Dra Hj Adrias adalah calon legislatif DPRD Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Daerah Pemilihan Riau 2 nomor urut 1.

Sementara itu, saudara dari SF Hariyanto maju untuk legislatif Kota Pekanbaru dari daerah pemilihan Marpoyan Damai.

Harta Kekayaan

Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), SF Hariyanto memiliki kekayaan sebesar Rp9.052.599.290 miliar.

Ia melaporkan harta kekayaannya pada 28 Februari 2023. Berikut rinciannya:

A. TANAH DAN BANGUNAN: Rp. 8.508.258.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 316 m2/97 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HASIL SENDIRI Rp. 795.557.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 1283 m2/216 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HASIL SENDIRI Rp. 494.175.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/180 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 451.484.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 830 m2/118 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HASIL SENDIRI Rp. 305.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 486 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HASIL SENDIRI Rp. 683.452.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 948 m2/72 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HASIL SENDIRI Rp. 681.776.000

7. Tanah dan Bangunan Seluas 837 m2/80 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 974.839.000

8. Tanah Seluas 355 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKANBARU, HASIL SENDIRI Rp. 264.975.000

9. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/349 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 3.857.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN: Rp. 750.000

1. MOTOR, HONDA PANTOM SEPEDA MOTOR Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 750.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp. 216.250.000

D. SURAT BERHARGA: Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS: Rp. 327.341.290

F. HARTA LAINNYA: Rp. ----

Sub Total: Rp. 9.052.599.290

III. HUTANG: Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III): Rp. 9.052.599.290

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved