Peringatan Hari Wayang Nasional dan Dunia 7 November 2025, Cek Tanggal Merah dan Libur di Kalender

TRIBUNBENGKULU.COM - Peringatan Hari Wayang Nasional dan Hari Wayang Dunia kembali digelar pada 7 November 2025.

Momen ini bukan hanya bentuk penghargaan terhadap salah satu warisan budaya tertua Indonesia, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya melestarikan nilai dan filosofi wayang bagi generasi muda.

Lantas, apakah tanggal 7 November 2025 termasuk tanggal merah di kalender? 

Berikut penjelasan lengkap mengenai sejarah Hari Wayang, daftar hari besar nasional dan internasional di bulan November, serta jadwal libur resmi berdasarkan SKB Tiga Menteri Tahun 2025.

Hari Wayang Nasional dan Dunia

Tanggal 7 November 2024 diperingati sebagai Hari Wayang Nasional sekaligus Hari Wayang Dunia.

Hari Wayang Nasional pertama kali ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2018. 

Meskipun bukan hari libur nasional, peringatannya mendapat perhatian luas, terutama dari Kementerian Kebudayaan dan berbagai organisasi budaya.

Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, penetapan Hari Wayang Nasional didasarkan pada pertimbangan bahwa wayang telah berkembang menjadi aset budaya nasional yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kecintaan masyarakat terhadap wayang Indonesia. 

Wayang sendiri telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2003 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Pada tahun 2024, Hari Wayang Dunia X mengusung tema “Wayang Inovasi: Geliat Reka Cipta Wayang untuk Kejayaan Negeri.” Tema ini diharapkan dapat memotivasi seniman dan masyarakat untuk terus berinovasi demi kemajuan budaya Indonesia.

Sejarah Hari Wayang Nasional tidak lepas dari asal mula keberadaan wayang itu sendiri. 

Wayang diperkirakan telah dikenal di Nusantara sejak sekitar 1500 SM, awalnya digunakan sebagai bagian dari ritual untuk menghormati arwah leluhur.

Nenek moyang pada masa itu meyakini bahwa roh orang yang telah meninggal dapat hidup dalam bentuk patung atau gambar, yang kemudian menjadi cikal bakal pertunjukan wayang.