Wamenaker Ditangkap KPK
Keceplosan! Noel Ikut Seret Anaknya, Terancam Dipanggil KPK Imbas Diduga Sembunyikan 3 Mobil Mewah
Dugaan KPK, anak Noel menyembunyikan 3 mobil mewah itu setelah mengetahui sang ayah diciduk kasus pemerasan.
TRIBUNBENGKULU.COM - Anak Immanuel Ebenezzer alias Noel kini terancam ikut dipanggil KPK usai muncul dugaan keterlibatan dalam penyembunyian tiga mobil mewah.
Tak hanya itu, temuan mengejutkan KPK berupa empat ponsel di plafon.
KPK mengungkapkan alasan memanggil anak Noel lantaran mendapatkan informasi soal keberadaan 3 mobil mewah.
Dugaan KPK, anak Noel menyembunyikan 3 mobil mewah itu setelah mengetahui sang ayah diciduk kasus pemerasan.
Hal itu diungkap oleh Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Prasetyo, Kamis (4/9/2025).
Tiga mobil itu adalah Land Cruiser, Mercedes-Benz, dan BAIC.
Budi menjelaskan bahwa Noel sempat keceplosan soal anaknya yang menyembunyikan 3 mobil mewah setelah mengetahui ayahnya diringkus KPK.
Namun, Noel menekankan ia dan keluarganya tidak bermaksud menyembunyikan mobil-mobil itu.
Noel memastikan akan mengembalikannya ke KPK.
"Ya wajar ya, anak-anak saya pada ketakutan," aku Noel saat pemeriksaan, pada Selasa (2/9/2025).
"Enggak, (mobilnya) enggak kita umpetin, kita akan kembalikan," tegasnya.
Hingga saat ini, baru satu mobil, yaitu Land Cruiser, yang sudah diantarkan ke Gedung KPK.
Dua lainnya, yakni Mercedes-Benz dan BAIC, masih dalam pencarian.
Dalam pemeriksaan Selasa kemarin, Noel juga bicara soal temuan empat unit ponsel yang disembunyikan di plafon rumahnya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, ketika digeledah pada Selasa (26/8/2025).
Noel menyebut keempat ponsel itu bukan miliknya, melainkan kepunyaan asisten rumah tangga (ART).
"Itu handphone pembantu saya," akunya.
Pengakuan Noel itu berbeda dari dugaan KPK yang mencurigai adanya upaya penghalangan penyidikan atau obstruction of justice.
KPK kini tengah menganalisis isi dari keempat ponsel yang telah disita sebagai barang bukti elektronik (BBE) untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait praktik korupsi di Kemnaker.
Sindiran Menohok Prabowo
Sindiran menohok Presiden Prabowo Subianto ke Immanuel Ebenezzer alias Noel yang jadi tersangka kasus pemerasan.
Noel bahkan terbukti menerima aliran dana sebesar Rp 3 miliar atas kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Imbasnya Prabowo Subianto memecat Immanuel Ebenezer dari jabatan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker).
Surat pemberhentian tersebut Prabowo teken usai Immanuel Ebenezer atau Noel ditetapkan sebagai tersangka KPK.
"Menyampaikan berkenaan dengan perkembangan terhadap kasus yang menimpa Saudara Immanuel Ebenezer, yang pada sore hari tadi telah ditetapkan sebagai tersangka KPK," ujar Mensesneg Prasetyo Hadi kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).
"Baru saja untuk menindaklanjuti hal tersebut, Bapak Presiden telah menandatangani keputusan presiden tentang pemberhentian Saudara Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wamenaker," imbuhnya.
Kini Prabowo Subianto buka suara soal mantan kabinetnya yang terjerat kasus pemerasan tersebut.
Dalam acara pembukaan Apkasi Otonomi Expo di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (28/8/2025), Prabowo menyampaikan rasa malu sekaligus kasihan atas keterlibatan Noel dalam kasus tersebut.
"Apakah tidak ingat istri dan anaknya? Kalau tangannya diborgol pakai baju oranye, apa tidak ingat anak dan istrinya?" ujar Prabowo dengan nada prihatin.
Prabowo mengakui bahwa Noel merupakan anggota Partai Gerindra, meski belum mengikuti kaderisasi. Ia menyebut Noel sebagai sosok yang menarik namun mungkin khilaf.
"Sebetulnya orangnya itu menarik, mungkin dia khilaf. Saya kasihan kadang-kadang, tapi apa boleh buat," tuturnya dikutip dari tayang Kompas TV.
Presiden juga menegaskan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Ia mengaku telah berulang kali mengingatkan para menteri dan anggota partai untuk menjauhi praktik korupsi, bahkan sejak sebelum dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024.
"(Saya) dapat laporan dari Jaksa Agung, dari penegak hukum lain, PPATK juga. Saya ingatkan, tapi kadang-kadang khilaf manusia itu, mungkin," tambahnya.
Duduk Perkara Kasus
Immanuel Ebenezer alias Noel diamankan KPK dalam OTT yang berlangsung pada Kamis (21/8/2025) dini hari, bersama 13 orang lainnya.
Ia ditangkap atas kasus dugaan pemerasan penerbitan sertifikat K3.
KPK mengatakan dalam kasus ini, Noel menerima uang sebesar Rp3 miliar dan sebuah motor Ducati.
"Dalam perkara ini, sejumlah uang mengalir kepada pihak penyelenggara negara, yaitu IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024," ujar Ketua KPK, Setyo Budiyanto, Jumat (22/8/2025).
Lebih lanjut, Setyo mengungkapkan peran Noel. Ia mengatakan Noel tahu mengenai dugaan pemerasan, namun memilih membiarkan.
Alih-alih mencoba menghentikan, Noel juga meminta jatah bagian.
"Dia tahu, membiarkan, bahkan meminta, jadi artinya proses yang dilakukan oleh tersangka ini bisa dikatakan sepengetahuan oleh IEG," ungkap Setyo.
Setyo menjelaskan, praktik dugaan pemerasan ini sudah berlangsung sejak 2019, dengan total aliran dana mencapai Rp81 miliar.
Modusnya, para tersangka mengenakan tarif lebih banyak, yakni mencapai Rp6 juta, kepada pekerja dan perusahaan yang mengajukan sertifikasi K3.
Padahal, tarif resminya hanya sebesar Rp275.000.
Apabila enggan membayar lebih, maka pekerja dan perusahaan yang mengajukan akan dipersulit atau bahkan tidak diproses sama sekali.
"Jika tidak membayar lebih, permohonan dipersulit atau tidak diproses sama sekali," jelas Setyo.
"Biaya sebesar Rp6 juta tersebut bahkan dua kali lipat dari rata-rata pendapatan atau upah (UMR) yang diterima para pekerja dan buruh kita," imbuh dia.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 11 tersangka, termasuk Noel. Berikut daftarnya:
Immanuel Ebenezer, Wamenaker periode 2024-2029;
Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 tahun 2022-2025;
Gerry Aditya Herwanto Putra, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang;
Subhan, Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020-2025;
Anitasari Kusumawati, Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020-sekarang;
Fahrurozi, Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025–sekarang;
Hery Sutanto, Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021–Februari 2025;
Sekarsari Kartika Putri, selaku Subkoordinator;
Supriadi, selaku Koordinator;
Temurila, selaku pihak PT KEM Indonesia;
Miki Mahfud, selaku pihak PT KEM Indonesia.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Wamenaker Noel Tersangka
Immanuel Ebenezer atau Noel
SOSOK Wamenaker Noel
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT
Immanuel Ebenezer
Anak Noel Ikut Terseret? Terancam Dipanggil KPK Diduga Sembunyikan 3 Mobil Mewah |
![]() |
---|
Sindiran Menohok Prabowo Usai Pecat Wamenaker Noel Terbukti Terima Uang Rp 3 M: Tak Ingat Anak Istri |
![]() |
---|
Akhirnya Wamenaker Noel Dipecat Prabowo Usai Jadi Tersangka Kasus Pemerasan, Terima Uang RP 3 Miliar |
![]() |
---|
Segini Besaran Uang Diterima Wamenaker Noel di Kasus Pemerasan, Nangis Minta Maaf ke Prabowo |
![]() |
---|
Klarifikasi Immanuel Ebenezer Wamenaker Usai Ditetapkan Tersangka, Sambil Menangis: Saya Tidak OTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.