Berita Nasional

Respon Kepala MBG Kalbar Sajikan Menu Ikan Hiu Akibatkan Siswa Keracunan, Ngaku Kelalaian

Begini respon Kepala Regional Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalimantan Barat, Agus Kurniawi saat sajikan menu ikan hiu goreng

Editor: Yuni Astuti
Kompas.com (Hendra Cipta)
KERACUNAN MBG - Siswa SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) alami keracunan usai makan menu MBG ikan hiu goreng, Jumat (26/9/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Begini respon Kepala Regional Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalimantan Barat, Agus Kurniawi saat sajikan menu ikan hiu goreng untuk siswa di SDN 12 Benya Kayong.

Adapun akibat dari kejadian ini jumlah korban keracunan menjadi 25 orang, yang terdiri atas 24 murid dan satu orang guru.

Kepala MBG Kalimantan Barat, Agus Kurniawi mengaku jika pihaknya telah melakukan kelalaian.

“Soal menu ikan hiu, itu murni kesalahan dan keteledoran dari SPPG kami. Mereka tidak teliti memilih menu. Ikan hiu itu dibeli dari TPI Rangga Sentap, produk lokal,” kata Agus kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

Agus menilai ikan hiu tidak semestinya disajikan untuk anak sekolah. Selain jarang dikonsumsi anak-anak, ia khawatir ikan tersebut mengandung zat berbahaya.

“Harusnya menu yang dipilih itu yang digemari siswa. Anak-anak jarang sekali mengonsumsi ikan hiu. Bisa saja ikan hiu ini memiliki kandungan merkuri. Itu yang sangat saya sesalkan,” ujarnya.

Agus menegaskan, bila investigasi membuktikan makanan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mulia Kerta menjadi penyebab keracunan, dapur tersebut akan ditutup permanen.

Baca juga: Viral Siswa SMK di Sikka Temukan Ulat di Menu MBG, SPPG Bantah Sebut Bukan Menu dari Pihaknya

Respon Wakil Kepala BGN

Ikan hiu goreng jadi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Menurut Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, ikan hiu goreng merupakan bentuk kearifan lokal.

Menurut Nanik S Deyang, harga ikan hiu terbilang mahal. Namun hal tersebut tidak berlaku di Kalbar lantaran cukup mudah ditemukan.

Oleh karenanya, sebagai bagian dari kearifan lokal, ikan hiu goreng kemudian dijadikan sebagai salah satu menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Jadi sebetulnya begini, menu apapun itu kan karena judulnya kearifan lokal. Jadi apa yang menjadi kearifan lokal, ya kita gunakan,” kata Nanik di Cibubur, Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Nanik menyebutkan, menu ikan hiu goreng baru diberikan dua kali di sekolah SDN 12 Benua Kayong, Ketapng.

Ia menuturkan, ikan hiu adalah makanan yang biasa dikonsumsi di Ketapang, harganya juga tidak semahal di Jakarta.

“Kalau hiu misalnya, ternyata di situ biasa memang hiu dihidangkan. Kalau di sini kan hiu mahal banget, tapi karena di sana banyak hiu, jadi ya diberikan,” kata Nanik.

Meski demikian, Nanik menegaskan bahwa BGN tidak akan lagi menggunakan menu yang terbukti memicu keracunan.

“Saya tegaskan kalau ada makanan yang diidentifikasi sebagai hal yang membuat keracunan, kita nggak akan pakai di wilayah itu, sekalipun banyak,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa temuan investigasi menunjukkan kasus keracunan tersebut tidak semata-mata disebabkan keracunan, melainkan juga ada faktor alergi makanan.

“Ini ada keracunan dan ada alergi, ini tumpang tindih. Tidak semua hal itu berdugaan keracunan, tapi ada hal yang karena alergi. Misalnya anak-anak alergi udang, bahkan ada yang alergi mayonaise,” jelas Nanik.

Menurut Nanik, sebelum program berjalan, sebenarnya sudah ada pendataan terkait alergi siswa di sekolah-sekolah.

Namun, ia tidak menampik adanya kemungkinan kelalaian di lapangan.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com/BangkaPos.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved