Berita Viral

Alasan Yai Mim Tolak Damai dengan Sahara, Bukan Sakit Hati Dituding Dosen Cabul Tapi Soal Ancaman

Alasan Yai Min menolak damai dengan Nurul Sahara, ternyata bukan perkara dituding dosen cabul tapi ternyata soal lain. 

Editor: Rita Lismini
Istimewa
YAI MIM VS SAHARA - Tudingan Sahara ke Yai Mim Dosen Cabul kini malah berbalik arah, hubungannya dengan sosok Agil justru jadi sorotan usai dibongkar Yai Mim di poadcest Denny Sumargo, Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Alasan Yai Min menolak damai dengan Nurul Sahara, ternyata bukan perkara dituding dosen cabul tapi ternyata soal lain. 

Sebelum perseteruan Yai Mim dan Sahara makin panjang, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat telah mengupayakan damai kedua belah pihak. 

Namun sayanya, Yai Mim menolak mentah-mentah untuk berdamai. 

Ia merasa sakit hati karena sudah dilaporkan lebih dahulu oleh Sahara

Itulah sebabnya dirinya ingin kasus ini dilanjutkan ke ranah hukum. 

"Saya dilaporkan oleh Ibu Suhara (Sahara), ini artinya Ibu Suhara sudah menabuh genderang perang," ucap Yai Mim, pada Rabu (1/10/2025).

"Saya pun mempersiapkan pasukan, yaitu menunjuk Panglima Perang saya yaitu Agustian Anggi Siagian dan kawan-kawan sebagai Panglima Perang untuk menabuh genderang perang pula,"

"Artinya apa, kalau sudah saling menabuh genderang perang, maka jangan ada yang mundur alias tidak ada mediasi lagi Pak Wali,"

"Jadi biarkan kami perang, Pak Wali harus melihat sebagai penonton saja," imbuhnya.

Yai Mim meminta Wahyu Hidayat hanya menjadi penonton yang adil dalam konflik dirinya dengan Sahara.

Ia mengaku siap dipenjara apabila terbukti bersalah seperti yang dituduhkan Sahara.

Namun apabila dirinya benar dan tak melakukan hal yang ditudukan Sahara, Yai Mim berharap tetangganya itu menerimanya dengan lapang dada.

"Sebagai penonton yang baik, nanti yang menang kita apresiasi, yang kalah ya supaya jadi pelajaran," kata Yai Mim.

"Kalau saya kalah atau saya salah, saya siap masuk penjara, tapi jika menang juga harus diakui sebagai pemenang dan lawannya masuk penjara, misalnya begitu Pak Wali,"

Yai Mim Dipersekusi 

Heboh di media sosial rekaman video Yai Mim, mantan Dosen UIN di Malang yang lari ketakutan lantaran dipersekusi oleh Pak Yono. 

Pak Yono adalah pemilik rumah kontrakan yang dihuni tetangganya, Nurul Sahara.

Saat ini Yai Mim tengah berseteru hebat dengan Nurul Sahara soal perkara tanah. 

Rupanya perkara tersebut berbuntut panjang dan menyorot perhatian khalayak ramai. 

Apalagi baru-baru ini beredar rekaman video Pak Yono yang marah besar dengan Yai Mim. 

Dengan nada keras dalam bahasa Jawa, ia menuding Yai Mim tidak sopan kepada anak muda, yang dimaksud adalah Nurul Sahara

Tak hanya itu, Pak Yono bahkan melontarkan ancaman bernada mistis hingga mengaku siap membunuh.

Gestur Pak Yono semakin membuat situasi mencekam. 

Ia terlihat mengangkat kedua tangan seperti cakar sambil menggeram, rokok menyala masih terselip di bibirnya. 

Bahkan, ia sempat berlutut, menggenggam tanah, lalu menengadah sambil melontarkan kata-kata bernada kutukan.

Awal perseteruan

Perseteruan antara mantan Dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim, dengan tetangganya yang juga pemilik usaha rental mobil, Nurul Sahara, terus menjadi sorotan publik.

Kasus ini bikin heboh di media sosial setelah Sahara melontarkan berbagai tuduhan terhadap Yai Mim, mulai dari pelecehan seksual sampai perusakan mobil rental. 

Akibat tudingan tersebut, Yai Mim sempat dinonaktifkan dari jabatannya sebagai dosen di UIN Malang.

Bahkan pada 22 September 2025, ia bersama keluarganya diusir dari rumah oleh aparat setempat.

Klarifikasi Yai Mim

Yai Mim buka suara setelah berbagai tudingan yang mengarah kepadanya. 

Dalam klarifikasi yang disampaikan melalui akun media sosial istrinya, Rosida Vignesvari dan juga saat hadir di kanal YouTube Sumargo Denny, Yai Mim menegaskan seluruh tudingan Sahara tidak berdasar dan tidak benar. 

Akar persoalan itu berawal dari tanah miliknya yang digunakan Sahara untuk kandang kambing dan parkir mobil rental. 

Yai Mim menegaskan tidak pernah melakukan blokade jalan, apalagi pencabulan seperti yang dituduhkan. 

"RT, RW, dan warga hanya mendengar keterangan sepihak dari Sahara. Tidak pernah ada mediasi resmi," ujar Yai Mim.

Yai Mim mengisahkan kejadian yang membuat dirinya difitnah. 

Saat istrinya sedang berhaji, Sahara datang ke rumah membawa makanan dan mengunci pintu. 

Melihat tindakan Sahara, Yai Mim menegur agar pintu dibuka. Namun, situasi berujung ricuh hingga dirinya malah dituduh cabul. 

"Anaknya Nurul Sahara, namanya Sepim, masih kecil, suka main ke rumah saya. Karena dia sering main, ibunya (Sahara) ikut masuk sambil membawa makanan," kata Yai Mim.

Yai Mim menuturkan, Sahara bahkan menawarkan nasi kepadanya. Namun ia menolak karena sudah makan dari masakan istrinya, Rosidah.

"Dia bilang, ‘tapi ini lebih enak Kyai, saya jamin masakannya enak, saya sendiri yang masak.’ Lalu dia masuk, taruh nasi ke dalam, terus ngunci pintu," tutur Yai Mim.

Merasa tidak nyaman, Yai Mim langsung menegur.

"Saya bilang, ‘Mbak jangan dikunci dong, istri saya lagi nggak ada di rumah. 'Dia bilang,' biar Sepim anaknya nggak keluar,'"lanjutnya.

Setelah itu, Yai Mim naik ke lantai tiga untuk mencuci baju. Saat sedang mencuci hanya dengan celana pendek, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak.

"Dia langsung bilang, 'woi Pak Kyai cabul!' Saya kaget banget, apalagi saya pakai celana pendek mau nyuci. Dari bawah juga terdengar suara suami Nurul Sahara, Pak Sofyan, dia manggil anaknya Sepim, suaranya keras," cerita Yai Mim.

"Saya kaget dituduh seperti itu. Padahal saya hanya sedang mencuci baju di lantai tiga," jelasnya.

Ia pun segera lari ke balkon rumah sebelah dan melakukan aktivitas lain untuk menghindari hal-hal yang bisa memperkeruh keadaan.

Saat ini, perseteruan keduanya telah berlanjut ke ranah hukum.

Yai Mim dan Sahara sama-sama melapor ke pihak kepolisian.

Hubungan Sahara dan Agil 

Kini Yai Mim membongkar borok Sahara dengan seorang pria bernama Agil.

Sebelumnya Sahara sempat mengatakan Yai Mim sebagai sosok cabul, kini Yai Mim buka suara.

Dalam podcast yang ditayangkan di Youtube Denny Sumargo pada Senin (29/9/2025) lalu, Yai Mim mengungkap pengakuan lain

Dalam podcast itu, Yai Mim mengatakan sempat melihat Sahara dan Agil keluar dari rumah pada dini hari dilansir dari Tribun Jateng.

Saat itu, suami Sahara yang bernama Shofwan sedang tidak ada di rumah.

Agil sendiri adalah sopir di tempat usaha rental Sahara.

“Si Agil (sopir Sahara) kenapa bermasalah sama kalian?” tanya Denny Sumargo.

"Keluar rumah itu Mba Sahara dan Agil bersamaan, sama-sama marah,” ucap Yai Mim.

“Pada saat kapan itu?” tanya Denny.

“Pas malam kejadian yang parkir di depan pintu, jadi mba Sahara berpakaian minim keluar bersama dengan Agil. Dari rumah.

Di saat Pak Sofyan tidak pulang. Jangan berfikiran macem-macem ya, saya nggak curiga ke siapapun.

Mba Sahara marah, Agil marah sampai 7 kali," papar Yai Mim.

Meskipun begitu, Yai Mim menegaskan jika kita tak boleh memiliki prasangka buruk.

Pengakuan Yai Mim pun membuat warganet bertanya-tanya tentang sosok Agil dan hubungannya dengan Sahara.

Agil sendiri adalah sopir yang bekerja di tempat rental mobil Sahara.

Sehingga hubungan keduanya adalah bos dan karyawan.

Agil merupakan sosok pria yang masih muda.

Agil sempat diundang dalam podcast Deni Sumargo bersama Sahara untuk menjelaskan kronologi perselisihan dari pihak mereka.

Sayangnya, podcast itu tak jadi ditayangkan atas permintaan warganet melalui polling yang dibuat oleh Denny Sumargo.

Sebelumnya, perselisihan antara mantan dosen UIN, Yai Mim dengan wanita bernama Sahara viral.

Persoalan yang melibatkan keduanya diduga salah satunya berkaitan dengan sengketa tanah di Perumahan Joyogrand, Kota Malang, Jawa Timur.

Tanah yang dipersoalkan tersebut saat ini berfungsi sebagai jalan umum di depan rumah mereka. Lurah Merjosari, Moh Saiful Arif, membenarkan bahwa persoalan lahan menjadi bagian dari konflik yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

“Seperti yang ada di media sosial itu, mas, terkait persoalan tanah juga,” ujar Arif pada Rabu (1/10/2025).

Yai Mim menyatakan bahwa jalan di depan rumahnya merupakan tanah miliknya yang sudah diwakafkan sejak 2007. Menurutnya, kala itu pengembang meminta sebagian lahan untuk dijadikan fasilitas umum berupa jalan. 

Karena statusnya sebagai tanah wakaf, ia merasa keberatan bila Sahara maupun pihak lain menggunakan area tersebut untuk memarkir kendaraan secara rutin.

Di sisi lain, Sahara menolak klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa jalan tersebut bukan milik pribadi Yai Mim, melainkan murni jalan umum yang boleh digunakan oleh warga sekitar tanpa terkecuali.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved