Berita Viral

Nasib Siswa SMAN 1 Cimarga Dipukul Kepsek Ketahuan Merokok Tetap Kena Sanksi Meski sudah Minta Maaf

Kasus Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga yang dipukul Kepsek karena ketahuan merokok tetap kena sanksi meski sudah minta maaf kepada Kepsek Dini Fitria.

Editor: Yuni Astuti
TribunBanten.com/M.Rifky
KEPSEK PUKUL SISWA - Kolase foto Siswa SMAN 1 Cimarga yang dipukul Kepsek karena ketahuan merokok, nasib siswa SMAN 1 Cimarga yang dipukul Kepsek karena ketahuan merokok, Rabu (15/10/2025). 

"Kami sudah pernah mengingatkan pemilik warung, agar tidak menjual rokok. Bahkan kami buat kesepakatan, kalau masih ketahuan, kantinnya akan kami tutup sementara," ujarnya.

Dini berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran, agar lebih berhati-hati dan menjaga komunikasi antara guru, siswa dan orang tua.

"Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi," pungkasnya. 

Baca juga: Siswa SMAN 1 Cimarga Dipukul Ketahuan Merokok Berujung Minta Maaf, Kepsek Batal Dinonaktifkan?

Siswa SMA Negeri 1 Cimarga Mogok sekolah 

Siswa sekolah SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, hari ini melakukan mogok sekolah, Senin (13/10/2025). 

Aksi tersebut buntut dugaan adanya penganiyaan terhadap salah satu siswa oleh oknum Kepala Sekolah (Kepsek) pada Jumat (10/10/2025).

Berdasarkan informasi, ada 19 kelas kosong tanpa kehadiran para siswa.

Namun, aktivitas dewan guru di sekolah masih beraktivitas seperti biasanya.

"Iya benar siswa mogok sekolah. Tapi kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja," ujar Kepsek SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, Senin (13/10/2025).

Dini mengaku, sebelum terjadi mogok sekolah dirinya sudah berkoordinasi dengan Wakasek untuk menginformasikan melalui grup WhatsApp. 

"Kemarin juga saya koordinasi dengan Wakasek tolong share di grup. Ada grup di HP share. tolong KBM jaga kondusif," ujarnya.

Dini mengatakan, bukan tidak mau berusaha untuk menjegal aksi mogok tersebut.

Menurutnya, aksi mogok sekolah yang dilakukan para siswanya, buntut dirinya melakukan tindakan penganiyaan.

"Tetap seperti itu info-nya. Ternyata ya di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri," ujarnya.

"Kami juga sudah mencoba berkomunikasi dengan orang tua muridnya," sambungnya. 

Dini menyebut, hanya bisa berpasrah dengan apa yang dilakukan para siswanya tersebut. 

Terlebih, tambah Dini, mogok sekolah diduga ada yang membekingi.  

"Siswa memilih untuk tidak masuk sekolah. Saya sih enggak mau apriori. Tetapi saya dapat bocoran-bocoran. Ada yang beking di belakang ini," pungkasnya.

Artikel telah tayang di Kompas.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved