Kasus Korupsi

Anak Buah Gubernur Riau sampai Gadai Sertifikat Demi Setoran ke Abdul Wahid, Jabatan jadi Ganjaran

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep beberkan anak buah Gubernur Riau harus rela gadai sertifikat untuk setoran, Rabu (5/11/2025).

|
Editor: Yuni Astuti
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Gubernur Riau Abdul Wahid (tengah) bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau M. Arief Setiawan (kanan) dan Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam (kiri) mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Terkuak ternyata anak buah Gubernur ada yang sampai gadai sertifikat untuk setoran ke Abdul Wahid. 

Abdul Wahid merupakan pria yang lahir pada 21 November 1980 di Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) mewakili daerah pemilihan Riau II. 

Ia mulai menjabat sebagai Gubernur Provinsi Riau pada 20 Februari 2025. 

Motif Gubernur Riau

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap karena ketamakan yang dilakukannya terhadap anak buahnya.

Abdul Wahid tega memeras anak buahnya hanya demi bisa jalan-jalan ke 3 negara seperti Inggris, Brasil dan Malasysia.

Hal ini juga dibenarkan oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, saat konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).

"Salah satu kegiatannya itu adalah pergi atau lawatan ke luar negeri, ke Inggris, ada juga ke Brasil. Yang terakhir itu mau ke Malaysia," ujarnya.

Rupanya niat pemerasan yang dilakukan Gubernur Riau Abdul Wahid ke anak buahnya sudah dilakukannya sejak awal menjabat sebagai Gubernur Riau, dimana ia dilantik pada 20 Februari 2025.

Bahkan, niatannya itu dikemukakan langsung di depan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam suatu rapat.

Asep juga mengungkapakan jika Abdul Wahid telah melakukan ancaman jika ada anak buahnya tak menuruti perintahnya maka akan dimutasi dan mencopot anak buahnya itu termasuk pemberian uang.

"Jadi, awal menjabat, dia sudah mengumpulkan seluruh SKPD termasuk dengan kepala-kepala dan staf-stafnya. Salah satu yang dikumpulkan adalah kepala-kepalanya di Dinas PUPR termasuk Kepala UPT Jalan dan Jembatan."

"Saat dikumpulkan itulah, yang bersangkutan itu menyampaikan bahwa mataharinya adalah satu, harus tegak lurus kepada mataharinya, artinya kepada Gubernur," katanya.

Mengenal Abdul Wahid Gubernur Riau yang kini ditangkap KPK.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved