Balita di Seluma Cacingan

Kabar Terbaru 2 Balita yang Alami Cacingan Ekstrem di Seluma usai Sembuh, Sempat Nginap di RSUD Tais

Balita kakak-beradik di Seluma yang alami cacingan ekstrem sudah dinyatakan sembuh dan kembali pulang ke rumah, tetap dipantau kader desa.

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Ricky Jenihansen
HO Tribunbengkulu.com
PULANG – Nur Khaira Sabrina, salah satu balita yang terinfeksi cacing gelang, sesaat sebelum pulang ke Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Selasa siang (30/9/2025). Balita kakak-beradik di Seluma ini sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah, dengan pemantauan lanjutan oleh kader desa. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA – Balita kakak-beradik Aprilia dan Nur Khaira Sabrina beserta orang tua mereka, Frengky dan Yanti Hartuti, akhirnya pulang ke Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Seluma, Selasa (30/9/2025) siang, setelah dinyatakan sembuh dari cacingan ekstrem.

Direktur RSUD Tais, Eva Roida Siahaan, mengatakan kepulangan keluarga balita kakak-beradik terinfeksi cacing ini dilakukan atas permintaan mereka sendiri.

"Seyogyanya mereka tetap di RSUD Tais sampai rumah mereka selesai di rehab. Tapi mereka minta pulang, untuk membantu pekerjaan rumah," jelas Eva dikonfirmasi Selasa siang 30 September 2025.

Sebelum pulang, semua anggota keluarga menjalani pemeriksaan kesehatan.

Sesuai jadwal, pemberian obat cacing pada hari ke-14 telah dilakukan. Sehingga kondisi kesehatan keempat anggota keluarga ini dipastikan telah pulih dan sembuh.

"Karena mereka minta pulang, nanti untuk memantau dan mengecek kesehatan lanjutan dilakukan oleh kader di desa," kata Eva.

Karena rumah masih dalam proses pengerjaan, lanjut Eva, keluarga Nur Khaira Sabrina akan tinggal di rumah keluarga terdekat mereka.

Pihak desa pun telah menyampaikan kesiapan untuk membantu dan memantau selama keluarga ini tinggal di rumah keluarga tersebut.

"Tadi pihak desa juga ikut datang menjemput. Pihak Desa Sungai Petai juga siap membantu keluarga Nur Khaira Sabrina selama rumah mereka masih dalam pengerjaan," ungkap Eva.

Nginap di RSUD Tais

Orang tua dan Balita kakak beradik yang menderita cacingan ekstrem, warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, saat ini telah diperbolehkan pulang oleh pihak RSMY Bengkulu.

Namun, orang tua dan Balita tidak langsung pulang, melainkan berada di RSUD Tais.

Bupati Seluma Teddy Rahman mengatakan, dirinya telah meminta Direktur RSUD Tais untuk menginapkan kembali orang tua dan kedua anaknya di RSUD Tais, karena rumah orang tua Aprilia dan Nur Khaira Sabrina masih dalam proses rehabilitasi.

"Rumah orang tua Aprilia dan Nur Khaira Sabrina saat ini masih kita bangun. Jadi sementara rumah belum selesai, keluarga Nur Khaira Sabrina kita inapkan di ruang VIP RSUD Tais," jelas Teddy Rahman dikonfirmasi TribunBengkulu.com, Sabtu siang, 27 September 2025.

Selama menginap di RSUD Tais, ujar Bupati, kebutuhan keluarga Balita ini ditanggung Pemkab Seluma

Selain itu, kata Bupati, dirinya meminta RSUD Tais untuk tetap intens memantau perkembangan Balita kakak beradik ini.

"Pokoknya keluarga Nur Khaira Sabrina tidak usah memikirkan biaya, semua kita tanggung. Pihak RSUD Tais saya juga minta untuk tetap intensif memantau perkembangan kedua Balita ini," kata Teddy.

Sementara itu, Direktur RSUD Tais, dr Eva Roida Siahaan, membenarkan bahwa Aprilia dan Nur Khaira Sabrina beserta orang tuanya saat ini berada di RSUD Tais, tepatnya di ruang VIP.

"Menunggu pembangunan rumah selesai, sesuai instruksi pak Bupati. Nur Khaira Sabrina dan keluarganya kita inapkan di ruang VIP RSUD Tais," ungkap Eva.

Selama berada di RSUD Tais, ucap Eva, pihaknya tetap intens memantau perkembangan kedua Balita, sehingga pengawasan pasca dinyatakan sembuh oleh pihak RSMY Bengkulu menjadi lebih mudah.

"Lebih enak kita memantau dan mengawasi. Untuk kedua Balita ini, saya yang langsung mengawasi. Memastikan pemulihan keduanya pasca terinfeksi cacing gelang ini," sampai Eva.

Tidak Ada Lagi Cacing

Sementara itu, Plt Direktur Utama RSUD M. Yunus Bengkulu, Herry Permana mengatakan, kedua balita tersebut sudah pulih sepenuhnya

"Iya, kemarin mereka sudah keluar ya (keluar dari RSMY). Cacing sudah tidak ada di perut balita," kata Herry, Sabtu (27/9/2025).

Menurut Herry, KS dan AP menjalani perawatan intensif selama 12 hari dengan pemantauan ketat tim medis.

Perkembangan kondisi keduanya menunjukkan hasil positif hingga akhirnya dinyatakan sehat.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, kedua balita tersebut dipulangkan menggunakan ambulans milik RSUD M. Yunus Bengkulu, dan langsung diantar menuju RSUD Tais, Kabupaten Seluma, untuk pemantauan lanjutan," tukasnya.

Untuk diketahui, selama perawatan di RSUD M Yunus Bengkulu, tim medis melakukan terapi pemberian obat cacing oral, bukan tindakan operasi.

Hal ini diputuskan karena kondisi pasien berisiko tinggi apabila dilakukan tindakan bedah.

Dengan terapi obat, cacing diharapkan keluar secara alami dari tubuh pasien.

Saat ini, kedua pasien telah dipulangkan usai menjalani perawatan intensif di RSUD M Yunus Bengkulu.

Sebelumnya, tim medis juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait langkah lanjutan, salah satunya dengan pemberian obat cacing kepada keluarga kedua balita tersebut.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved