Harga Kedelai Naik dan Stok Minyak Goreng Kosong, Gubernur Rohidin: Jangan Coba-coba Menimbun
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ikut angkat bicara terkait kenaikan harga kacang kedelai dan kosongnya stok minyak goreng di Bengkulu.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ikut angkat bicara terkait kenaikan harga kacang kedelai dan kekosongan stok minyak goreng di beberapa ritel modern dan gudang yang ada di Bengkulu.
Rohidin mengingatkan agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten dan kota, untuk mengawasi suplier maupun distributor.
"Untuk suplier minyak goreng dan kacang kedelai jangan coba-coba menimbun barang tersebut saat kondisi sulit seperti ini," kata Rohidin Mersyah, kepada TribunBengkulu.com, Selasa (22/2/2022).
Rohidin menambahkan, pihaknya sudah menyurati pihak kementerian penindustrian dan perdagangan, terkait harga kacang kedelai dan minyak goreng ini.
"Sudah kita kirimkan terkait kebutuhan di kabupaten dan kota, secara nasional kebutuhan di pasar sangat terbatas," jelas Rohidin.
Kenaikan harga kedelai ini berimbas pada produksi dan penjualan tahu tempe.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak 2021 lalu, di mana harga kacang kedelai awalnya Rp 7.600 per kilogram bertahap naik hingga saat ini Rp 12.000 per kilogramnya.
Baca juga: Cerita Pengrajin Tahu Tempe di Bengkulu Setelah Harga Kedelai Naik: Kadang Produksi Kadang Tidak
Sementara itu DPRD Kota Bengkulu, juga telah melakukan sidak di sejumlah gudang minyak goreng di Kota Bengkulu.
Dewan menemukan gudang-gudang tersebut kehabisan stok minyak goreng dan adanya keterlambatan.
Baca juga: Hasil Sidak, Dewan Temukan Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Bengkulu
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Gubernur-Bengkulu-Rohidin-Mersyah3.jpg)