Mawar, Siswa SD di Kota Bengkulu yang Masuk 5 Besar Kejurnas Panjat Tebing di Aceh

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Panjat Tebing merupakan satu di antara olahraga ekstrim yang diminati di Bengkulu.

Meski olahraga ini didominasi kaum adam namun hal itu tidak menyurutkan niat Mawarda Lensi Kurniasari, bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Kota Bengkulu ini untuk menjadi atlet panjat tebing.

Mawar gadis asal Bengkulu ini dengan postur mungil ini mulai mengenal dunia panjat tebing saat masih berusia 8 tahun.

"Awalnya kan bantu ibu jaga warung di GOR, ternyata ada yang latihan panjat tebing, jadi saya tuh tertarik dan melihat. Waktu itu pelatihnya bilang kalau mau ikut latihan ikut saja, jadinya saya latihan," kenang Mawar.

Dengan latihan yang disiplin dan memiliki potensi, seorang penggiat panjat tebing pun menyarankan Mawar dan teman latihannya membuat klub agar lebih terorganisir.

"Waktu itu kita membuat klub yang bernama Refflesia Climbing Club (RCC). Dengan klub ini latihan kita lebih teratur dan saya bisa punya banyak teman juga," ujar Mawar.

Namun klub ini tidak bertahan lama, akhirnya Mawar kembali menjadi atlet independen.

"Semakin lama semakin sedikit yang latihan yang tersisa saya sama ketua saja, akhirnya saya keluar juga,"tambahnya.

Namun meski begitu, Mawar tetap latihan bersama penggiat panjat tebing lainnya dan mengikuti beberapa kompetisi.

"Sempat ikut kompetisi di klub lain, namun belum tiga besar mentok dijuara 4, tapi saya puas karena memang lawannya senior-senior yang umurnya sudah 20 tahunan," ucap atlet yang berharap bisa memberangkatkan orang tua nya naik haji.