Mawar, Siswa SD di Kota Bengkulu yang Masuk 5 Besar Kejurnas Panjat Tebing di Aceh
Panjat Tebing merupakan satu di antara olahraga ekstrim yang diminati di Bengkulu.Mawarda, salah satu atlet panjat tebing potensial di Bengkulu
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Diakui Mawar, kompetisi panjat tebing di Bengkulu belum mengakomodir untuk usia U-12.
"Atletnya sedikit banget, jadi tidak ada klub yang membuat kategori U-12, akhirnya saya masuk dikategori umum," ucap dara yang bercita-cita ingin menjadi atlet profesional ini.
Dengan skill yang cukup mumpuni, pada November tahun lalu (2021) Mawar mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur (KU) ke XV, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Aceh di Venue Wall Climbing FPTI Aceh yang diikuti 26 Provinsi.
"Saat Kejurnas itu mewakili Bengkulu, banyak lawan-lawan yang lebih hebat dari seluruh Indonesia. Saya hanya mampu masuk ke-5 besar, ke depan target saya harus juara satu," ujar Mawar penuh semangat.
Sudah tiga tahun berkecimpung di dunia panjat tebing, perjalanan mawar tidak semulus yang dibayangkan.
"Harus bagi waktu sama sekolah tentunya, karena latihan yang keras kulit tangan sempat sobek-sobek, sakit sih tapi ya itu perjuangan," kata Mawar penuh semangat.
Di samping itu, Ibunda Mawar, Leniarti (50) menuturkan sempat tidak mengizinkan anak bungsunya tersebut untuk mengikuti latihan panjat tebing.
"Kita sebagai orang tua khawatir awalnya mas, takut jatuh atau cidera nantinya," ujarnya.
Diakui Leni, kondisi kesehatan Mawar yang mengkhawatirkan pun juga menjadi pertimbangan untuk mengizinkan anaknya berlatih.
"Dulu Mawar itu sering sakit-sakitan mas, setiap dua atau tiga bulan sekali pasti kambuh tipesnya," ucap Leni dengan suara yang bergetar menahan haru.
Diakui Leni, keputusannya itu berubah saat dia melihat anaknya berlatih dengan arahan pelatih dan peralatan yang lengkap.
"Waktu Mawar latihan saya lihat, ternyata ada pengamannya terus ada pelatihnya juga, akhirnya saya izinkan mawar untuk bergabung dan latihan panjat tebing," ucap Leni kepada TribunBengkulu.com saat ditemui di lokasi dagangannya.
Ia juga merasakan perubahan dalam diri mawar sejak mengikuti latihan panjat tebing.
"Saya bersukur sekali mas, perubahan pada Mawar sangat banyak, sekarang sudah tidak kambuh lagi sakitnya.
Apalagi sejak pulang dari Aceh kemarin, Mawar jadi tambah dewasa dan semakin mandiri," ungkap Leni.
Leni berharap Mawar bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi orang banyak.
"Tentu saya berharap Mawar bisa selalu bahagia dengan apapun yang dia lakukan dan Mawar bisa menjadi inspirasi bagi orang lain," ujar Leni.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Mawarda-Atlet-Panjat-Tebing.jpg)