Kapal Australia Terdampar di Bengkulu
Cerita Nakhoda Kapal Berbendera Australia yang Dievakuasi: Alami Rusak Mesin di Tengah Laut
Kapal Yacht berbendera Australia yang mengalami kerusakan mesin di perairan Bengkulu awalnya bertujuan ke Saumlaki, Maluku.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kapal Yacht berbendera Australia yang mengalami kerusakan mesin di perairan Bengkulu awalnya bertujuan ke Saumlaki, Maluku.
Nakhoda kapal, Matthew Allan Killey (49 tahun) mengatakan dirinya bertolak dari Langkawi, Malaysia.
Dari Langkawi, Matthew mengambil rute pesisir barat Sumatera, untuk nantinya berkeliling hingga sampai ke Saumlaki.
Namun, di perairan Bengkulu, kapal mengalami kerusakan mesin.
"Ada kerusakan di bagian propeler shaft. Air juga mulai menggenangi lambung kapal," kata Matthew kepada TribunBengkulu.com, Kamis (3/3/2022).
Akibat kerusakan ini, Matthew kemudian memutuskan untuk memasuki perairan Bengkulu untuk melakukan perbaikan.
"Saya telah menghubungi beberapa agen untuk melakukan perbaikan," ungkap Matthew.
Menurut Matthew, perbaikan kapalnya akan memakan waktu dua hari, termasuk untuk penggantian komponen yang rusak.
Sementara, Matthew mengaku sudah mendapatkan dosis lengkap, termasuk dengan booster.
"Saya disuntik vaksin jenis Pfizer," kata Matthew.
Saat ini, Matthew dan kapalnya yang bernama SY Delphis I sedang bersandar di lambung kanan KAL Ratu Samban, Dermaga TNI AL, Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.
Matthew Allan Killey, WN Australia menceritakan detik-detik mesin kapal yacht miliknya mengalami kerusakan di perairan Bengkulu.
Saat itu, kata Matthew, dirinya sempat khawatir saat air mulai masuk lambung kapalnya.
Kepada TribunBengkulu.com, Matthew mengatakan dirinya baru bertolak dari Mentawai.
Kemudian, pada Rabu (2/3/2022), pukul 13.00 WIB siang, saat dirinya memegang stik kemudi, Matthew menyadari ada air masuk lambung kapal.
Posisi Matthew saat itu sekitar 50 nautical mile (NM) atau 90 kilometer dari daratan Sumatera, perairan Bengkulu.
"Saat itu, ada kaos saya di lantai kapal. Tiba-tiba, saya melihat kaos itu basah, rupanya air sudah masuk lambung kapal," kata Matthew.
Rupanya, ada masalah di propeler shaft kapal miliknya, sehingga air bisa masuk lambung kapal.
Matthew kemudian berusaha memompa keluar air yang ada di lambung kapal.
Namun, meski sudah dipompa, air tetap masuk. Matthew kemudian berinisiatif mengubah arah kapalnya ke arah daratan.
"Saya sedikit khawatir, karena ini pertama kali kapal ini rusak," kata dia.
Matthew kemudian berhasil mendekat dan masuk di Pantai Tapak Paderi. Disitu, dirinya menghabiskan hari dan beristirahat.
Meski demikian, Matthew mengaku tak menyebarkan tanda bahaya ke penjaga pantai atau pihak berwenang lain.
"Pokoknya, saya berjuang sampai akhir. Kalaupun kapalnya terbalik, ya sudah," kata dia.
Matthew juga telah menghubungi agen perbaikan kapal.
Pada Rabu (3/3/2022) pagi, Matthew membawa yacht miliknya masuk Pelabuhan Bengkulu. Saat itulah, TNI AL datang dan membantu yacht miliknya sandar di dermaga.
"Akhirnya orang perbaikan kapal datang, dan sekarang kapal saya sudah selesai diperbaiki, dan siap berlayar kembali," ujar dia.
Matthew mengatakan akan sandar dulu beberapa hari di Bengkulu, sampai cuaca memungkinkan untuk kembali berlayar.
Yacht milik Matthew ini sendiri dibelinya dengan harga AUD 42,000, atau sekitar Rp441 juta.
"Ini kapal tua, dibuat tahun 1979. Tapi, kapal ini tangguh, bisa menghadapi ombak hingga 3 meter," ungkap Matthew.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal yacht berbendera Australia mengalami kerusakan di perairan Bengkulu.
Kapal ini sudah dievakuasi dengan ditarik ke dermaga Pelabuhan Bengkulu oleh TNI Angkatan Laut.
Pantauan TribunBengkulu.com, Kamis (3/3/2022), kapal yacht ini disandarkan di lambung kanan kapal patroli TNI AL, KAL Ratu Samban.
Kapal Yacht ini berukuran sebesar kapal nelayan, dan didominasi warna putih. Kapal ini bernama SY Delphis I.
Ada tiang tinggi di kapal ini, namun layarnya sudah diturunkan.
Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Yudi Ardian mengatakan kapal yacht ini sempat terombang-ambing karena mengalami kerusakan mesin pada Rabu (2/3/2022).
Nelayan yang melihat segera melaporkan ke Lanal Bengkulu. Kapal ini kemudian ditarik ke dermaga TNI AL oleh KAL Pulau Mego.
Nahkoda kapal ini sendiri bernama Matthew Alan Killey (49 tahun), warga negara Australia.
Saat ini, Matthew tengah menjalani pemeriksaan, sembari menunggu hasil swab Covid-19.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Nakhoda-Kapal-Berbendera-Australia.jpg)