Usai Kericuhan Operasi Pasar, Minyak Goreng Terpantau Kosong di Pasar Tradisional Bengkulu

Minyak goreng terpantau kosong di pasar tradisional Kota Bengkulu pagi ini, Minggu (6/3/2022). Salah satunya di Pasar Panorama, Jalan Salak Raya.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi/TribunBengkulu.com
Stok minyak goreng di pasar tradisional Kota Bengkulu terpantau kosong pagi ini, Minggu (6/3/2022) 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Minyak goreng terpantau kosong di pasar tradisional Kota Bengkulu pagi ini, Minggu (6/3/2022).

Salah satunya di Pasar Panorama, Jalan Salak Raya, Bengkulu.

Salah satu pedagang, Rin (60 tahun) mengaku tak ada stok minyak goreng hari ini.

Namun, kata dia, pada hari kemarin, dirinya mendapatkan 15 dus minyak goreng.

"Tapi hari ini kosong. Kemarin ada, tapi langsung habis," kata Rin kepada TribunBengkulu.com.

Pantauan TribunBengkulu.com, sempat ada beberapa pembeli yang menanyakan minyak goreng di toko Rin. 

Namun, mereka harus pulang dengan kecewa, karena tak mendapatkan minyak goreng.

Rin sendiri mengaku belum mengetahui kapan stok minyak goreng akan masuk kembali.

Pedagang lainnya, Bagus (50 tahun) juga mengatakan tidak ada minyak goreng pagi ini.

Stok terakhir, kata dia, adalah kemarin, saat ada operasi pasar yang ricuh.

"Kapan masuk lagi, belum tahu," ujar Bagus.

Untuk minyak gorengnya sendiri, lanjut Bagus, harganya tidaklah Rp 14.000. Menurut dia, tak ada lagi minyak goreng subsidi yang didapat.

"Jadi harganya pasti di atas Rp 14,000, per kemasan 1 liter," ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu pada hari ini, Sabtu (5/3/2022) menggelar pasar murah minyak goreng.

Minyak goreng Rp 12.500 perkilogram ini awalnya direncanakan di gelar di Jalan Belimbing Pasar Panorama Kota Bengkulu.

Bahkan pada Jumat (4/3/2022) selebaran penyelenggaraan pasar murah minyak goreng ini sudah tersebar ke berbagai media sosial.

Akibat menyebarnya selebaran pelaksanaan operasi pasar minyak goreng murah ini, Sabtu pagi sejak pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah berkumpul di Jalan Belimbing Pasar Panorama Kota Bengkulu.

Padahal pada selebaran yang beredar, pelaksanaan pasar murah minyak goreng baru akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB.

Sekitar pukul 08.30 WIB Truk pengangkut minyak goreng murah tiba di Jalan Belimbing Pasar Panorama Kota Bengkulu.

Terlihat dari pantauan TribunBengkulu.com, sudah banyak masyarakat yang berkumpul untuk ikut antrean minyak goreng murah ini.

Namun baru sebatas 10 orang yang mendapatkan minyak goreng murah dengan jatah 2 liter per orang ini, suasana kemacetan di lokasi sudah tidak teratasi lagi.

Bahkan kemacetan sempat mengular sampai ke arah Simpang Balai Buntar Kota Bengkulu. Belum lagi ditambah dari arah Pasar Panorama dan jalan-jalan gang sekitar lokasi.

Akibat kemacetan ini, pihak penyelenggara akhirnya memutuskan untuk berpindah ke depan balai Buntar Kota Bengkulu.

Saat mobil truk box pengangkut minyak goreng berangkat ke arah Balai Buntar Kota Bengkulu, sempat dibuntuti oleh para pengantre minyak goreng murah tersebut.

Namun karena di Balai Buntar Kota Bengkulu sedang ada hajatan pernikahan, sehingga pihak penyelenggara memutuskan untuk melaksanakan operasi pasar di salah satu lapangan yang ada di Jalan Gandaria Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.

Setibanya truk box pengangkut minyak goreng di Lapangan Jalan Gandaria, terlihat ratusan warga Kota Bengkulu sudah ramai berkumpul di lapangan tempat akan dilaksanakannya pelaksanaan pasar murah.

Namun karena warga yang jumlahnya sudah mencapai ratusan orang, pihak panitia meminta masyarakat untuk mengantre dengan menyiapkan jalur pembatas berupa tali.

"Ibu-ibu, Bapak-bapak, adek-adek semuanya tolong antre ya sesuai dengan jalur yang sudah kita buat. Minyak goreng belum akan kita bagikan apabila semuanya belum mengantre," ungkap salah satu penyelenggara.

Awalnya pembagian minyak goreng sudah sempat terkondisikan walaupun dengan cuaca yang cukup terik. Namun sayangya baru saja 2 orang yang mendapatkan  minyak goreng, aksi tidak tertib dan dorong-dorongan antar warga mulai terjadi.

Sehingga melihat kondisi yang kurang kondusif tersebut, pihak panitia memberhentikan pembagian minyak goreng sembari menutup box mobil truk pengangkut minyak goreng.

"Semuanya tenang, tutup dulu boxnya, kita minta semuanya tertib dan antre. Kalau tidak, kita tidak akan bagikan minyak goreng ini," kata salah satu panitia penyelenggara.

Namun sayangnya instruksi dari penyelenggara tersebut tidak diindahkan oleh masyarakat yang sudah merasa geram karena sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB.

Malah warga meneriaki panitia penyelenggara yang berakibat adu mulut antara warga dan pihak penyelengggara.

"Kami sudah menunggu sejak jam 8 tadi, belum lagi banyak yang bawa anak. bagikan saja, kenapa ditutup lagi," teriak salah satu warga.

Aksi teriak teriak warga, meneriaki pihak penyelanggara terus saja berlangsung.

Bahkan salah satu RT setempat sempat datang untuk membantu melerai massa yang sudah merasa geram karena mengantre sejak pagi hari, namun belum juga mendapat minyak goreng.

Warga yang datang mengantre bukan hanya warga sekitaran pasar panorama kota Bengkulu saja. Salah satunya seperti Nurmiati salah satu warga Air Sebakul perbatasan Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

"Kami merasa dipermainkan. kami sudah mengantri dari tadi, kasian warga seperti kami saya sudah dari jauh-jauh, jangan dipermainkan seperti ini," kata Nurmiati.

Terpisah Robi, warga Tengah Padang Kota Bengkulu menyatakan dirinya merasa dipermainkan dengan pelaksanaan pasar murah minyak goreng yang sudah 2 kali pindah lokasi tersebut.

Menurutya harusnya pihak penyelenggara memikirkan juga nasib mereka yang sudah mengantre sjeak pagi.

"Kalau mau bagikan bagikan saja, kalau tidak mau bagikan harusnya jangan buat pengumuman seperti ini. Padahal minyak ini minyak beli bukan gratis," kata Robi.

Sementara itu dengan mempertimbangkan kondisi yang sudah tidak kondusif lagi, sekitar pukul 10.12 WIB akhirnya pihak penyelenggara memutuskan untuk menunda oelaksanaan operasi pasar.

Masyarakat pun juga ikut membubarkan diri sembari meneriaki para penyelenggara operasi pasar yang pergi meninggalkan lokasi. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved