Setelah HET Dicabut Stok Minyak Goreng Melimpah, Mendag Lutfi: Saya Juga Bingung

Tak lama setelah HET minyak goreng dicabut oleh pemerintah, minyak goreng pun bermunculan di pasaran, termasuk di Bengkulu. Mendag Lutfi pun bingung.

Editor: Yunike Karolina
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai rapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2022). 


TRIBUNBENGKULU.COM - Tak lama setelah Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dicabut oleh pemerintah, minyak goreng pun bermunculan di pasaran, termasuk di Bengkulu.

Meskipun tak lagi langka, namun setelah HET minyak goreng dicabut, harga minyak goreng berbagai merek pun melonjak naik.

Di Bengkulu sendiri harga minyak goreng yang sebelumnya Rp 14.000 per liter mengacu dengan HET, naik menjadi rata-rata Rp 24.000 perliter bahkan ada yang mencapai Rp 28.000 perliter.

Melimpahnya stok minyak goreng saat ini membuat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi kebingungan.

"Saya juga bingung, barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," kata Lutfi saat berdialog dengan ibu-ibu di sebuah ritel modern di Jakarta, Minggu (20/3/2022) dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (23/3/2022).

Menurut Lutfi, meski saat ini harga minyak goreng jauh lebih mahal, ada sisi positifnya. Yakni, stok minyak goreng tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.

"Jadi, mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," tanya Lutfi ke beberapa ibu-ibu yang tengah berbelanja.

Lutfi juga menjamin tidak lama lagi harga minyak goreng akan turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak. Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.

"Paling tidak, semingguan nanti ada Filma dan merk lainnya akan membuat harga turun, jadi tidak bisa langsung," ucap mantan Duta Besar Indonesia untuk AS ini.

Lutfi bilang, harga minyak goreng kemasan berpotensi turun sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku.

“Saya juga melihat ketersediaannya cukup. Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,” ujar Lutfi di kesempatan terpisah.

Pemerintah, Lutfi mengungkapkan, bakal menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk pelaku usaha ritel sebagai distributor, agar menciptakan harga minyak goreng kemasan yang lebih murah.

“Diperkirakan dalam seminggu ke depan merek-merek sudah mulai keluar dan harganya sudah bisa lebih baik (turun)," ucapnya.

Berdasarkan hasil tinjauannya di sejumlah ritel modern di Jakarta Timur dan Jakarta Utara, Lutfi mengungkapkan, stok minyak terpantau normal bahkan melimpah.

Selain itu, berdasarkan informasi dari penjual, permintaan toko terhadap kebutuhan minyak goreng sudah bisa dipenuhi 100 persen.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved