Sinopsis Hayya 2: Dream, Hope and Reality, Saksikan di Bencoolen XXI Bioskop Bengkulu
Mengisi waktu luang dengan menonton film tentunya menjadi aktifitas yang dapat menghibur. Ada banyak film yang saat ini sedang tayang di Bisokop Tanah
Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Arif Hidayat
TRIBUNBENGKULU.COM - Mengisi waktu luang dengan menonton film tentunya menjadi aktifitas yang dapat menghibur. Ada banyak film yang saat ini sedang tayang di Bisokop Tanah Air.
Salah satu film yang sedang tayang di Bioskop Bengkulu saat ini adalah Film Hayya 2 : Dream, Hope and Reality.
Film ini merupakan sekuel dari film terdahulunya yang tayang pada 2019 lalu, Hayya: The Power of Love 2.
Sesuai judulnya, film ini akan mengangkat unsur impian, harapan, dan kenyataan yang dikemas dalam satu cerita.
Film Hayya 2: Dream, Hope and Reality menggambarkan impian tiap anak di Palestina untuk dapat bebas merdeka.
Demi meraih impian tersebut, mereka berpegang teguh pada harapan sambil tetap mempertimbangkan kenyataan hidup yang dijalani.
Kisah dalam film Hayya 2: Hope, Dream, and Reality menyoroti kehidupan gadis kecil bernama Hayya. Dia berasal dari negara Palestina yang penuh konflik.
Gadis ini telah kehilangan kedua orang tuanya lalu menjadi salah satu imigran dengan menetap di Indonesia. Keadaan mental Hayya masih terguncang.
Dia mengalami trauma dan takut kerena konflik Palestina-Israel yang seringkali menimbulkan tindakan sewenang-wenang dan jatuh korban jiwa. Hayya tidak mau lagi untuk pulang ke negara asalnya. Saat berada di Indonesia, Hayya bertemu seorang wanita bernama Lia.
Ibu cantik ini melihat Hayya lantas mengira jika dia adalah anak kandungnya. Hayya kemudian dibawa Lia ke rumahnya untuk tinggal. Suami Lia, Faisal, cukup terkejut dengan kehadiran Hayya di kediamannya. Kendati demikian, pria 30 tahun tersebut perlahan bisa menerimanya.
Dan, Hayya dianggap sebagai penyelamat bahtera rumah tangganya. Sebenarnya, Lia dan Faisal telah kehilangan putri mereka.
Anak tersebut hilang dan tidak diketahui keberadaannya akibat kekhilafan mereka di suatu keadaan. Kejadian ini membuat Lia tidak terima jika putrinya dikatakan telah meninggal seperti yang diucapkan orang-orang di sekitarnya.
Syok yang dialami Lia membuatnya menciptakan sebuah dunia imajinasi. Dia mengandaikan putrinya masih hidup. Bahkan, rutinitas hariannya menyesuaikan aktivitas putri imajinasinya dengan berada di sekolah, taman, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, saat Lia bertemu dengan Hayya yang dianggap mirip putrinya membuatnya sangat gembira. Dia memperlakukan Hayya bak anak sendiri yang berhasil ditemukan.
Kendati demikian, kekhawatiran muncul dari benak Rahmat, Adhin, dan Richis. Mereka menganggap Hayya hilang karena tidak ditemukan di mana pun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Poster-Hayya-2.jpg)