Kisah Sahrini, Pasien Kanker yang Tinggal di Rumah Baiti Jannati: di Sini Sayang Galo kek Aku

Sahrini namanya. Perempuan paruh baya ini merupakan satu di antara pasien kanker yang saat ini tinggal dirumah Baiti Jannati, Kota Bengkulu.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Yunike Karolina
Kartika/TribunBengkulu.com
Pasien kanker Sahrini berbagi cerita dengan TribunBengkulu.com 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia

 

TRIBUN BENGKULU.COM, BENGKULU – Sahrini namanya. Perempuan paruh baya ini merupakan satu di antara pasien kanker yang saat ini tinggal dirumah Baiti Jannati, Kota Bengkulu.

Saat pertama kali dijumpai oleh TribunBengkulu.com, Sahrini tersenyum dan mempersilakan reporter Tribun.Bengkulu.com untuk duduk. Saat itu, Sahrini memakai kaos berwarna biru tua dengan celana cokelat selutut.

Dengan kondisi rambut yang sudah dicukur habis, Sahrini menceritakan bahwa ia sudah menderita penyakit kanker sejak 20 tahun terakhir.

Sahrini sendiri berasal dari Curup. Nasib Sahrini memang tidak begitu baik.

Selain berjuang melawan penyakitnya itu, Sahrini mengatakan bahwa tidak ada satupun keluarganya yang peduli tentang penyakit yang dialaminya.

Bahkan, selama Sahrini berada di rumah singgah Baiti Jannati tersebut, tidak ada satupun keluarga yang datang untuk melihat keadaan Sahrini.

“Ibu kalau berobat dewekan, anak-anak dak ado yang nak ngurus, jadi dari Curup dirujuk kesini kan. Dari rumah sakit M. Yunus dikasih alamat dari dokter Dian supaya tinggal di sini,” ujar Sahrini.

Sahrini melanjutkan, dia sudah dua bulan tinggal di rumah tersebut. Dia mengaku bahwa dirinya sangat nyaman berada di rumah Singgah Baiti Jannati.

Sahrini mengatakan bahwa di rumah tersebut, ia mendapatkan kasih sayang yang selama ini tidak dia dapatkan dari keluarganya.

“Di sini sayang galo lah kek aku, pokoknya niat aku di sini nak berobat supaya bisa sembuh,” tutur Sahrini

Tangis Sahrini tak terbendung usai mengungkapkan hal tersebut. Kala itu, dia merasa sedih dan terharu.

Dia sedih karna tak ada perhatian dari keluarga, namun terharu karena di rumah tersebut dia mendapat kasih sayang.

“Nggak ada yang nengok, sanak saudara juga gak ada yang nengok. Tapi ibuk sabar kok. Biarpun anak dak sayang yang penting di sini tetangga sayang galo,” lanjut Sahrini sambil menahan isak tangis.

Penyakit kanker yang diderita ibu Sahrini membuat dirnya harus merasa sakit yang kadang membuat dirinya tidak tahan, namun ia tetap semangat demi melawan sakitnya tersebut.

Dia pun menceritakan, sejak datang kerumah tersebut, ia mengalami banyak perubahan

“Yo enaklah di sini, badan aku sehat. Idak cek dulu pas baru datang, sedihlah tinggal kulit, tulang kek nyawa tu yang ado,” ungkapnya.

Baiti Jannati sendiri merupakan rumah singgah bagi para penyintas kanker di luar Kota Bengkulu yang mengalami kendala biaya untuk penginapan.

Berkat uluran tangan orang-orang dermawan, rumah tersebut kini menyediakan berbagai fasilitas yang memadai agar para pasien penderita kanker tidak bosan dan merasa terhibur.

Selaku bendahara sekaligus pengurus Rumah Singgah Baiti Jannati, Ismidoty berharap Rumah Singgah dan para pasien kanker tersebut, termasuk Sahrini, terus mendapat perhatian dari masyarakat, khususnya pemerintah.

“Bagi yang ingin berdonasi bisa langsung singgah ke rumah singgah Baiti Jannati aja,” Ujar Ismidoty.

Letak rumah Singgah Baiti Jannati ini tepat berada diseberang RSUD M Yunus Bengkulu. Sejauh ini, sudah ada sekitar 60 pasien dari luar daerah yang terkendala biaya penginapan hingga akhirnya tinggal di rumah tersbut.

Untuk tinggal di rumah Singah Baiti jannati ini sendiri tidak dipungut biaya speserpun.

“Tidak dipungut biaya sepeserpun. Hanya cukup mebawa fotocopy KK dan KTP aja, sama pendamping paling,” jelas Ismidoty.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved