Tanggapi Video Viral Pedagang di Danau Dendam, Wawali : Tidak Ada Lagi Paksa - paksaan
Tanggapi video viral di Danau Dendam Tak Sudah Pemkot Bengkulu akan melakukan penataan dan edukasi terhadap pedagang di Danau Dendam tak suda
Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Tanggapi video viral di Danau Dendam Tak Sudah Pemerintah kota Bengkulu akan melakukan penataan dan edukasi terhadap pedagang di Danau Dendam tak sudah.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi.
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menugasi Kadis Pariwisata, Asisten 1, Camat dan Lurah untuk mengumpulkan seluruh pedagang.
"Jadi kita minta pedagang itu pertama kita edukasi, yang kedua tidak ada lagi paksa-paksaan dan kita minta harga tidak boleh ditetapkan semaunya," ujar Dedy Wahyudi saat ditemui TribunBengkulu.com, Senin (9/5/2022).
Menindaklanjuti hal tersebut Dedy Wahyudi juga meminta waktu untuk melakukan penataan.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan maksimal lantaran Danau Dendam Tak Sudah merupakan kawasan BKSDA.
"Maka nanti kita akan berkoordinasi, mudah-mudahan ada solusi. Tapi paling tidak, kemarin saya sudah tegur, kasih pengertian ke para pedagang agar ke depan tidak ada lagi pedagang yang semena-mena menaikan harga seperti itu," jelas Dedy Wahyudi.
Sebelumnya, Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mendatangi Danau Dendam Tak Sudah yang viral karena cekcok antara pedagang dan wisatawan di kawasan tersebut.
Tujuannya turun ke lokasi Danau Dendam Tak Sudah untuk memberikan imbauan dan nasihat kepada pedagang. Baik pedagang yang viral tersebut maupun pedagang-pedagang lainnya.
"Saya ingin memastikan, menyapa para pedagang dan juga pengunjung, sambil kita cari solusi terbaik bagaimana ke depan Danau Dendam ini tetap menjadi tempat kujungan wisata yang disukai oleh masyarakat," kata Dedy Wahyudi, saat meninjau Danau Dendam Tak Sudah, Minggu (8/5/2022).
Selain itu, ia berharap agar kedepannya pedagang di Danau Dendam bisa menjadi lebih ramah.
Dedy Kembali menegaskan apabila kejadian ini terulang kembali dan tidak inginkan mengikuti peraturan pemerintah makan pondok-pondok tempat jualan akan segera dibongkar untuk mewujudkan kenyamanan pengunjung.
“Apabila bisa ikut aturan pemerintah maka kita akan izinkan walaupun ini ilegal sebenarnya. Jika tidak mengikuti aturan sekali lagi mohon maaf akan kita bersihkan,” tegas Dedy Wahyudi.
Menurut Dedy Wahyudi, sebenarnya Wisata Danau Dendan Tak Sudah ini merupakan cagar alam dibawah pengawasan BKSDA Bengkulu.
"Sebenarnya tidak ada izin untuk pondok berdiri di sepanjang danau ini, tapi kita juga tidak bisa melarang," terang Dedy Wahyudi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Dedy-Wahyudi-Saat-di-Danau-Dendam.jpg)