Bentrok Antar Pemuda Desa
Dangdutan, Satu orang Tewas Akibat Bentrok Antar Pemuda desa di Jepara
Pemuda berinisial AR (30) asal RT 1/6, Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara menjadi korban pengeroyokan hingga tewas.
TRIBUNBENGKULU.COM - Pemuda berinisial AR (30) asal RT 1/6, Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara menjadi korban pengeroyokan hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi akibat bentrok pemuda antar desa yang dipicu usai nonton acara konser dangdut.
Kejadian nahas itu terjadi di jalan yang menghubungkan Nalumsari-Ngetuk, persisnya di depan Pasar Gandu, Desa Bendanpete, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, pada Minggu (15/5/2022) sore.
Salah seorang saksi yang enggan menyebutkan namanya itu, kejadian perkelahaian antar pemuda Desa Ngetuk dan Muryolobo buntut dari pentas dangdut.
"Sekira pukul 17.00 WIB,, rombongan massa dari arah Desa Ngetuk menuju Muryolobo," katanya kepada TribunMuria.com, Senin (16/5/2022).
Menurutnya, mereka bawa motor danumlah pastinya tidak tahu.
Baca juga: Oknum Juru Parkir Minta Rp100 Ribu pada Bus Wisata di Palembang, Mantan Resedivis Kasus Penjambretan
Kelompok pemuda tersebut juga membawa batu dan parang
Saksi mata berumur 40 tahun itu, menambahkan gerombolan pemuda itu menuju gapura.
Di sana ada ada sejumlah pemuda Desa Muryolobo.
Kedua belah pihak, lanjutnya, sama-sama membawa senjata tajam.
Baca juga: Bandit Pecah Kaca di Indralaya Dalam Semalam 2 Kali Beraksi, Pelaku Incar Pengendara dari Luar Kota
"Tak berselang lama, kedua gerombolan itu terlibat bentrokan. Kemudian, ada satu orang yang diduga korban AR berlari ke arah Pasar Gandu," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, korban sempat berbonceng tiga orang mengendarai sepeda motor Vario berkelir putih.
Motor korban terjatuh di dekat gapura saat dikejar, korban AR berlari ke arah Pasar Gandu.
Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Perampokan dan Rudapaksa Mahasiswi di Lubuklinggau Didor Timah Panas
Di saat bersamaan, ujar saksi mata, ada rombongan dari Ngetuk.
"Orangnya lari lewat depan saya ke arah Desa Ngetuk. Dia dikejar ada sekitar 7 orang. Mungkin karena kalah masa, mereka lari," imbuhnya.
Korban pun tewas dengan luka tebasan di leher. Korban juga dihujami batu.
"Kemarin banyak batu di situ. Mungkin sudah dibawa polisi," bebernya.
Setelah melihat ada ribut-ribut di dekat tokonya, saksi mata ketakutan.
Baca juga: Pelaku Perampokan dan Rudapaksa Mahasiswi di Lubuklinggau Ditembak Polisi, Ternyata Pria 30 Tahun
"Saya takut. Langsung saya tutup toko," ungkapnya.
Sekira pukul 21.00 WIB, korban dievakuasi dari TKP dan dibawa ke RSUD RA Kartini.
Diberitakan sebelumnya, AR alias P (30), warga Desa Muryolobo RT 1/6, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, tewas setelah dikeroyok dan ditebas lehernya.
Korban sempat terlibat perkelahian dengan sejumlah pemuda asal Desa Ngetuk di depan Pasar Gandu, Desa Bendanpete, Kecamatab Nalumsari, pada Minggu (15/5/2022) sekira pukul 17.30 WIB.
Saat kejadian, korban baru saja pulang dari menonton hiburan dangdut di Kudus.
Baca juga: Viral! Mobil Mobil Polisi di Tulungagung Tabrak Motor Ojek Online
Saat itu dari arah selatan Pasar Gandu, korban yang mengendarai Vario berboncengan tiga orang dikejar oleh massa sekitar 25 orang.
Sesampai di depan warung makan Ibu Melati korban terjatuh dan terus berlari ke arah Pasar Gandu.
Persis di depan Pasar Gandu, korban dikeroyok dan dipukul dengan batu dan ditebas bagian lehernya.
Korban tewas di tempat.
Kapolres Jepara AKBP Warsono mengatakan akan mengejar pelaku sampai di mana pun.
"Tim saya sudah saya turunkan, saya akan menempatkan anggota saya setingkat pleton berada di Balaa Desa Muryolobo," kata Warsono, saat menenangkan warga Muryolono bersama Danramil 05/Mayong, Petinggi Muryolobo, dan Ketua DPRD Jepara, di Balaidesa Muryolobo, Minggu (15/5/2022) malam.
Warsono berharap tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dapat menahan diri
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Ilustrasi-Penganiayaan-new.jpg)