Ada 38 Pohon Rawan Tumbang di Liku Sembilan Taba Penanjung-Kepahiang, Ditebang

Pemprov Bengkulu, hari ini, Rabu (18/5/2022) menggelar rapat teknis persiapan pelaksanaan pemangkasan pohon di Jalan Nasional Taba Penanjung-Kepahiang

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta/TribunBengkulu.com
Rapat teknis persiapan pelaksanaan pemangkasan pohon di Jalan Nasional Taba Penanjung-Kepahiang, Rabu (18/5/2022) di Kantor Gubernur Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, hari ini, Rabu (18/5/2022) menggelar rapat teknis persiapan pelaksanaan pemangkasan pohon di Jalan Nasional Taba Penanjung-Kepahiang.

Ada sekitar 38 pohon rawan tumbang yang akan dipotong di jalan Liku Sembilan Taba Penanjung - Kepahiang ini.

Ini dilakukan mengingat sudah banyaknya desakan masyarakat yang khawatir akan tertimpa pohon di kawasan Liku Sembilan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah menuju Kabupaten Kepahiang.

"Hari ini kita mengundang semua stakeholder terkait baik dari Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Kepahiang. Kita akan bahas teknis apa saja alat yang diperlukan, tempat pembuangan pembersihan bekas pohon dan keperluan lainnya," ungkap Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Fachriza Razie saat memimpin rapat, Rabu (18/5/2022).

Fachriza mengatakan, pemangkasan pohon di sepanjang jalan Liku Sembilan Taba Penanjung - Kepahiang ini harus dilakukan secepatnya. Mengingat sudah banyak desakan dari masyarakat yang khawatir akan ada lagi korban akibat pohon tumbang seperti yang terjadi belum lama ini.

"Kita disini minta setiap stakeholder membahas apa saja kontribusi yang bisa diberikan pada saat pemangkasan pohon ini sudah kita mulai," kata Fachriza.

Terpisah Kasi Reservasi Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu, Doli Iskandar mengatakan sebenarnya terkait dengan pemotongan pohon ini tidak ada dalam anggaran khusus mereka.

Akan tetapi karena memang ruas jalan Taba Penanjung - Kepahiang tersebut merupakan jalan nasional, sehingga pihaknya sudah memutuskan untuk menggunakan anggaran rutin untuk agenda pelaksanaan pemotongan pohon tersebut.

"Kalau kita lihat ada sekitar 20 kilo meter jalan yang rawan pohon tumbang, dan kita siap untuk melaksanakan pemotongan," ujar Doli.

Namun pihaknya juga meminta bantuan juga dari stake holder terkait lainnya untuk bersama-sama melaksanakan penebangan pohon ini.

"Untuk peralatan seperti ekskavator, truk pengangkut dan yang lainnya kita ada dan siap. Kita hanya kurang seperti senso pemotong kayu dan crane yang kita minta bantu sama stakeholder yang lain," ujar Doli.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Bambang Agus Suprabudi mengatakan untuk crane dan barrier mereka akan siapkan pada saat pelaksanaan pemotongan pohon.

"Untuk personel kita juga sudah siap, termasuk juga nanti kita akan berkoordinasi juga untuk menerapkan rekayasa lalulintas agar tidak menggangu aktifitas perjalanan di lokasi penebangan pohon," kata Bambang.
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved