Wabah PMK di Bengkulu
20 Ekor Sapi dan Kerbau Warga Bengkulu Selatan Kembali Terpapar Wabah PMK
Sebanyak 20 ekor hewan ternak warga Desa Nanjungan, Bengkulu Selatan pada Jumat (24/6/2022) dikabarkan terjangkit wabah PMK.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.Com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bengkulu Selatan kembali bertamah.
Sebanyak 20 ekor hewan ternak warga Desa Nanjungan, Bengkulu Selatan pada Jumat (24/6/2022) dikabarkan terjangkit wabah PMK.
Kepala Desa Nanjungan, Bambang Hermanto mengakui hewan ternak yang terpapar wabah PMK di wilayahnya bertambah lagi.
20 ekor hewan ternak jenis sapi dan kerbau milik warga yang bernama Kair, Junadi, Tajib dan Rusdi terpapar wabah PMK.
Bertambahnya penularan wabah PMK masyarakat atau perternak sudah dihimbau tidak melepas liarkan ternaknya.
Baca juga: Bengkulu Selatan Tak Lagi Hijau dari Wabah PMK, Peternak Pilih Kandangkan Hewan Ternak
Hal itu telah disampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Pertanian.
Namun, penangulangan belum bisa dilakukan sekarang.
"Sudah kita laporkan ke dinas, tetapi dinas belum bisa memberikan penangan sekarang. Pihak dinas akan menanganinya besok," kata Bambang Kepada TribunBengkulu.Com, Jumat (24/6/2022) sore.
Baca juga: Ternak dengan Gejala PMK Ringan Masih Boleh dan Sah Jadi Hewan Kurban
Tercatat hinggi kini, ada 53 ekor hewan ternak warga Bengkulu Selatan yang berada di Desa Nanjungan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku.
Pasalnya, sejak Kamis (23/6/2022), Bengkulu Selatan tidak lagi zona hijau, bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hasil swab diterima Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan dari Balai Veterine Lampung menyatakan sampel hewan ternak tersebut positif terinfeksi wabah PMK.
Untuk mencegah hewan ternak ertular wabah PMK, para peternak di Kabupaten Bengkulu lebih memilih mengandangkan hewan ternak daripada melepasliarkan.
