Kasus DBD di Bengkulu Selatan Tinggi, Dinkes Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan
Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Bengkulu Selatan akhir-akhir ini cenderung meningkat.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Bengkulu Selatan akhir-akhir ini cenderung meningkat.
Bahkan hingga pertengahan Juli 2022, sudah tercatat sudah 82 kasus DBD yang dilaporkan ke Dinkes Bengkulu Selatan.
Hal ini tergolong tinggi dibanding data semester pertama tahun 2021.
Untuk itu masyarakat diimbau selalu menjaga kebersihan lingkungan dan mewaspadai meningkatnya kasus DBD.
Beberapa faktor mempengaruhi meningkatnya kasus DBD, seperti kepadatan populasi nyamuk Aedes Agypti sebagai vektor penyakit.
Banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim hujan yang menimbulkan genangan air di sekitar pemukiman.
“Dengan bertambahnya kasus DBD ini, kita semua harus waspada. Terlebih ini masih di pertengahan tahun,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bengkulu Selatan, Budi Syahputra, kepada TribunBengkulu.com, Minggu (17/7/2022).
Selama ini masyarakat beranggapan pemberantasan penyakit demam berdarah hanya dengan melakukan pengasapan atau fogging.
Padahal fogging hanya bagian dari cara pemberantasan atau pemutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dewasa.
Sementara cara terbaik mengatasi demam berdarah, dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan tiga M plus.
Yakni mengubur, menimbun dan menguras genangan air, serta menghindari gigita nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk seperti lotion atau kelambu dan lainnya.
“Selama ini masyarakat beranggapan dengan fogging, pencegahan demam berdarah dapat dilakukan. Padahal yang penting itu kesadaran akan kebersihan lingkungan dan membuang media berkembangbiaknya nyamuk,” beber Budi.
Petugas dari Dinkes Bengkulu Selatan sudah melakukan upaya fogging di lokasi ditemukannya kasus demam berdarah.
Tetapi, dengan meningkatnya kasus DBD, Dinkes Bengkulu Selatan sedikit kewalahan akibat kekurangan personel dan peralatan kelengkapan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kabid-P2P-Dinkes-Bengkulu-Selatan-Budi-Syahputra.jpg)