Update PMK di Bengkulu Selatan: 5 Kecamatan Terpapar Wabah PMK, Total 1.276 Kasus
Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Bengkulu Selatan meluas.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Bengkulu Selatan meluas.
Penyebaran wabah PMK kembali bertambah di satu kecamatan. Sehingga total ada 5 kecamatan di Bengkulu Selatan terdeteksi sebagai lokasi penularan wabah PMK.
Padahal Bengkulu Selatan baru 25 hari dinyatakan zona merah dari PMK. Tercatat saat ini sudah ribuan ternak warga yang terjangkit wabah PMK.
Kabid PKH Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Yasirli menjelaskan pemicu cepatnya penyebaran wabah PMK di Bengkulu Selatan adalah banyak peternak atau masyarakat tidak mempedomani aturan maupun imbauan.
"Sekarang penyebaran sudah di lima kecamatan, terbanyak di Pino Raya. Lalu di Bunga Mas, Manna, Pasar Manna dan terbaru di Kecamatan Pino,"
"Terpantau di lapangan, walau sudah diberikan edaran atau imbauan tetapi masyarakat pemilik ternak masih melepas liarkan ternak yang sudah terpapar," kata Yasirli kepada TribunBengkulu.com, Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Wabah PMK di Kepahiang, Bupati Keluhkan Nihil Dokter Hewan dan Minimnya Vaksin di Kepahiang
Baca juga: Wabah PMK di Bengkulu, Pemprov Belum Dapat Vaksin Impor Tunggu Produksi Vaksin PMK Dalam Negeri
Tercatat keseluruhan ternak yang terpapar PMK di Bengkulu Selatan sudah mencapai angka 1.276 ekor.
Terbanyak di Pino Raya dengan total 1.001 ekor ternak jenis sapi dan 109 ekor ternak jenis kerbau yang terpapar wabah PMK saat ini.
Sedangkan data ternak yang dinyatakan sembuh dari wabah PMK masih belum bertambah yaitu, di angka 141 ekor sapi dan 6 ekor kerbau.
Akibat masyarakat tidak mengindahkan edaran dan imbauan yang diberikan. petugas kesehatan hewan di lapangan menjadi kewalahan saat ini, karena jumlah ternak sudah mencapai ribuan terpapar.
Tidak sebanding dengan jumlah petugas kesehatan hewan yang masih sedikit.
Untuk diketahui, Dinas Pertanian sudah melakukan vaksinasi terhadap ternak yang belum terpapar sebanyak 1.000 dosis vaksin.
Saat ini, Dinas Pertanian kembali mengusulkan penambahan vaksin. Namun, hingga saat ini penambahan vaksin belum ada.
