Rian D'Masiv Cerita Masa Lalu saat Jadi Pembicara di Kampus Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB)

Rian D'Masiv menceritakan kisahnya saat masih belum sukses di depan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Senin (18/7/2022).

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta/TribunBengkulu.com
Rian D'Masiv saat mengisi Kegiatan SMEsHub Indonesia goes to campus yang digelar di Kamus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Senin (18/7/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Rian Ekky Pradipta atau yang lebih dikenal Rian D'Masiv menceritakan kisahnya saat masih belum sukses di depan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).

Cerita tersebut Rian D'Masiv sampaikan saat menjadi pembicara terkait pembangunan etos kewirausahaan di Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).

Rian mengatakan D'Masiv tidak secara instan supaya bisa menjadi seperti sekarang ini.

Mereka juga mengalami masa-masa yang cukup sulit dalam perjalanan karir mereka, mulai dari gagal menang dalam lomba bekali-kali, kekurangan fasilitas dan lain-lain.

"Kita beberapa kali ikut lomba, tidak pernah menang karena keterbatasan yang kita miliki," ujar Rian D'Masiv di Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).

Bahkan dulu bermusik bukan hanya menjadi ajang untuk menyalurkan hobi saja bagi D'Masiv, namun memang menjadi wadah untuk mencari nafkah.

Mereka selalu konsisten setiap Senin hingga Jumat untuk terus latihan band, dan di hari Sabtu dan Minggu mencari Festival band untuk ikut berlomba untuk mendapat juara.

"Jadi dulu biaya ikut lomba itu sekitar Rp 50.000 ya, tapi itu udah cukup besar bagi kami, bahkan kita suka pinjem untuk ikut festival. Kita berani karena kita yakin menang, karena kita benar-benar serius dan konsisten latihan, jadi bukan hanya sekedar yakin saja," kata Rian.

Setelah konsisten dan sekian lama menekuni dunia musik, D'Masiv akhirnya berhasil untuk pertama kalinya mendapat juara pertama.

Dari situlah D'Masiv menyadari bahwa untuk menjadi juara, mereka harus memiliki nilai khas tersendiri yang dimiliki.

Akhirnya dari situ D'Masiv mendapat nasihat dari Bens Leo, salah satu pengamat musik di Indonesia yang berpendapat D'Masiv harus berhenti ikut kompetisi band.

"Saat itu beliau bilang, kalian harus punya karya sendiri, jangan hanya ikut-ikut festival musik aja. Disitulah kita menyadari, kita sering ikut festival band tapi tidak punya karya sendiri, dan di tahun 2006 kita mencoba keberuntungan dengan membuat karya sendiri," kata Rian.

Dari cerita tersebut Rian menyampaikan kepada ratusan Mahasiswa UMB, pada dasarnya dalam mengerjakan apapun harus benar-benar fokus dan diseriusi.

Dalam menjalankan pekerjaan harus benar-benar total, tidak hanya bekerja setengah-setengah dan gampang menyerah.

"Jalani keinginan kalian 100 persen jika perlu 1.000 persen, karena apa yang kita inginkan itu tidak mudah. Jangan pernah takut untuk berproses, kita juga berawal dari kalah dulu, tapi bukan berarti kita gagal," kata Rian. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved