Vaksin Covid 19 Kedaluwarsa
101.368 Dosis Vaksin Covid-19 di Bengkulu Kedaluwarsa, Hanya di Lebong Nihil Vaksin Kedaluwarsa
Terdata vaksin kedaluwarsa terbanyak ada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah vaksin kedaluwarsa mencapai 46.424 dosis.
Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, hingga 30 Juni 2022 lalu, tercatat sudah 101.368 dosis vaksin Covid-19 memasuki masa kedaluwarsa.
Terdata vaksin kedaluwarsa terbanyak ada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah vaksin kedaluwarsa mencapai 46.424 dosis.
"Vaksin kedaluwarsa ini terdiri dari Astra Zeneca, Chadox, Pfizer Bilateral, Pfizer Covax, Moderna, Sinovac dan Covovax," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Jamaah Haji Asal Bengkulu Selatan yang Baru Tiba Positif Covid-19, Diduga Akibat Kelelahan
Untuk jenis vaksin yang terbanyak memasuki masa kedaluwarsa yaitu Chadox, Moderna 10 Dose, Covovax, Pfizer Covax dan Astra Zeneca.
Sedangkan untuk Pfizer Bilateral, Moderna 14 Dose dan Sinovac jumlah vaksin yang sudah kedaluwarsa relatif lebih sedikit.
"Untuk pemusnahan, sekali lagi sampai saat ini kita masih belum menerima instruksi dari pusat terkait teknis pemusnahannya. Namun kita sudah pesankan pada Kabupaten Kota untuk memisahkan secara tersendiri vaksin-vaksin kedaluwarsa ini," ujar Herwan.
Baca juga: Dalam Waktu Sepekan Kasus DBD di Bengkulu Selatan Kembali Bertambah Capai 130 Kasus
Banyaknya vaksin kedaluwarsa ini sebelumnya juga sempat dipengaruhi oleh adanya pelonggaran Protokol Kesehatan (Prokes) yang membolehkan masyarakat membuka masker diruang terbuka.
Akibatnya banyak masyarakat yang menganggap pandemi sudah akan berakhir, dan mulai enggan untuk melakukan vaksin dosis kedua dan booster.
"Mudah-mudahan dengan telah diketatkan lagi aturan oleh pemerintah, dengan tetap menggunakan masker diluar dan didalam ruangan, meningkatkan kembali semangat masyarakat untuk vaksin terutama booster yang saat ini baru mencapai angka 18 persen," ujar Herwan.
Dari jumlah tersebut, vaksin kedaluwarsa terbanyak yang ada di Bengkulu Utara adalah vaksin jenis Chadox yang mencapai 14.000 dosis.
Baca juga: Tekan Angka Impor LPG, PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi
Sedangkan untuk vaksin yang tidak ada laporan vaksin kedaluwarsa hanyalah Kabupaten Lebong, dengan jumlah 0 vaksin kedaluwarsa.
Selain Bengkulu Utara, juga terdapat 2 Kabupaten yang laporan vaksin kedaluwarsanya cukup banyak.
Yaitu Kabupaten Mukomuko dengan jumlah vaksin kedaluwarsa mencapai 16.034 dosis dan Kabupeten Bengkulu Tengah dengan jumlah 12.072 dosis.
Selanjutnya untuk Kabupaten Seluma terdapat 9.714 dosis vaksin kedaluwarsa, Kabupaten Rejang Lebong 7.280 dosis, Kota Bengkulu 6.560 dosis.
Kabupaten Bengkulu Selatan 2.000 dosis, Kabupaten Kaur 896 dosis dan Kabupaten Kepahiang 388 dosis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/HERWAN-ANTONI-KADIS-DINKES.jpg)