Harga Sayur di Bengkulu Anjlok Satu Ikat Kini Rp 1000, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli

Hampir seminggu ini, harga sayuran di Kota Bengkulu anjlok, Sumirah salah satu pedagang di Jalan KZ Abidin menjelaskan harga sayuran saat ini, sangat

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: M Arif Hidayat
Jiafni Rismawarni/Tribunbengkulu.com
Anjloknya harga sayuran di Kota Bengkulu, membuat pedagang tidak berani stok banyak sayuran untuk dijual lantaran sepi pembeli, Jumat (5/8/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Hampir seminggu ini, harga sayuran di Kota Bengkulu anjlok, Sumirah salah satu pedagang di Jalan KZ Abidin menjelaskan harga sayuran saat ini, sangat memprihatinkan. Sehingga ia kesulitan untuk menjual, apalagi mendapatkan untung. 


"Harga sayuran, satu ikat sekarang cuma Rp 1000. Anjlok ini, sudah itu sepi pembeli juga, " sesalnya, Jumat (5/8/2022). 


Padahal, lanjut Sumirah, beberapa waktu lalu harga sayuran stabil diangka Rp 2000 hingga 3000 per ikatnya. Bahkan untuk sayuran jenis bayam sempat menyentuh harga Rp 4000 perikat nya. Namun kini, harga sayuran benar-benar jatuh. 


Sama halnya dengan sayuran, sejak sepekan ini harga ayam potong juga mengalami penurunan harga. Aminah, salah satu penjual ayam potong menjelaskan dengan harga ayam saat ini membuat harus memutar otak, agar meminimalisir kerugian. Meskipun harga ayam potong ini turun, namun jumlah konsumen yang ia dapat masih minim. 


"Ayam turun nian, kini Rp 30 ribu per kilo. Ini sudah hampir seminggu. Sebelum nya Rp 36-37 ribu per kilo, " kata Aminah. 


Berbeda dengan harga sayuran dan ayam potong untuk harga cabai masih melambung tinggi. Sejak minggu lalu, per kilogram nya harga cabai di kisaran Rp 85-90 ribu. Riki, penjual cabai di Pasar Minggu Kota Bengkulu mengeluhkan dengan tinggi nya ongkos yang dirogoh untuk modal jualan cabai ini. 


"Sekarang cabai per kilo itu di Rp 85 ribu, sulit kalau gini terus. Kapanlah turun harga ni, modal kita keluar banyak. Tapi pembeli juga minim belinya, " paparnya. 


Untuk menyiasati ini, Riki belum berani menyotok cabai dalam jumlah banyak. Seperti Idul Adha lalu, ia mengakui jika penjualan cabai nya stabil. Namun sekarang, agak lesu sehingga modal jualan pun lebih besar dikeluarkan. 


"Heran juga ini cabai masih mahal, tapi sayuran, ayam, sampai minyak goreng itu harganya turun semu, " tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved