Viral Tarif Parkir Mobil Rp 4 Ribu, Ini Penjelasan Pengelola Pasar Pagar Dewa Kota Bengkulu
Sebuah postingan tarif parkir di Pasar Pagar Dewa Kota Bengkulu menjadi viral di media sosial 2 hari belakangan.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sebuah postingan tarif parkir di Pasar Pagar Dewa Kota Bengkulu menjadi viral di media sosial 2 hari belakangan.
Postingan itu berisikan keluhan salah satu warga yang merasa tarif parkir, khususnya mobil di Pasar Pagar Dewa terlalu mahal, yakni Rp 4 ribu.
Warga tersebut juga mempertanyakan mengapa tarif parkir bisa sampai Rp 4 ribu, meskipun dia parkir kurang dari 1 jam.
Pihak pengelola Pasar Pagar Dewa, Koperasi Bangun Wijaya kemudian memberikan jawaban.
Ketua Staf Koperasi Bangun Wijaya, Marhan mengatakan hak mutlak bagi koperasi untuk menentukan besaran tarif parkir di Pasar Pagar Dewa.
Pengelola disebutkan membayarkan pajak parkir, dan bukan retribusi parkir.
Perbedaannya, retribusi parkir menggunakan sistem setoran, yang besarannya ditentukan pemerintah kota (pemkot). Misalnya pengelola harus menyetor Rp 200 ribu perbulan kepada Pemkot Bengkulu.
Dalam sistem retribusi parkir, tarif parkir juga ditentukan pemkot, yakni Rp 1,000 untuk motor, dan Rp 2,000 untuk mobil.
Berbeda dengan retribusi parkir, pajak parkir besarannya ditentukan oleh pendapatan dari pasar. Semakin besar pendapatan pasar, semakin besar pajak yang dibayarkan pengelola ke Pemkot.
"Jadi tidak ada aturan yang kita langgar, karena kita pajak parkir, bukan retribusi parkir. Jadi sesuai dengan omzet. Kalau omzet bagus, otomatis PAD naik. Tujuannya juga untuk pemerintah," kata Marhan kepada TribunBengkulu.com, Jumat (5/8/2022).
Marhan juga mengatakan jika pihak pengelola sudah berencana untuk mengembangkan pasar menjadi pasar modern, salah satunya dengan gerbang parkir tersistem seperti mall.
Dengan demikian, diterapkan aturan baku tarif parkir Rp 2.000 dan Rp 4.000 sejak awal, sehingga pedagang atau pembeli tidak kaget lagi saat sistem tersebut diterapkan.
"Jadi, biar masyarakat paham dan mengerti, jika kita ingin mengembang pasar ini menjadi pasar modern dan digital," ungkap Marhan.
Baca juga: Tragedi Pembunuhan 2 Pemuda di Bengkulu, Ini Firasat Sang Ayah Sebelum Anaknya Menjadi Korban
Baca juga: Pasokan TBS Sawit Menurun, Pabrik di Bengkulu Ini Naikan Harga TBS Sawit Rp 50 tiap Kilogramnya
