Festival Tabut 2022

Tabut Naik Puncak, Warga Serbu Lokasi Ritual, Polisi Siaga Atur Lalu Lintas di Sekitar Lokasi

Prosesi ritual tabut naik puncak di Simpang Pasar Melintang Kota Bengkulu, pada Minggu (7/8/2022) dipadati ratusan warga di lokasi tabut naik puncak

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Hendrik Budiman
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Suasana saat ritual Tabut naik puncak, di Simpang Pasar Melintang Kota Bengkulu, Minggu (7/8/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Prosesi ritual tabut naik puncak di Simpang Pasar Melintang Kota Bengkulu, pada Minggu (7/8/2022) dipadati ratusan warga di lokasi tabut naik puncak itu.

Bahkan, dari pantauan TribunBengkulu.com di lapangan, sejumlah aparat kepolisian ikut mengatur lalu lintas.

Ketua KKT Bencoolen Ir Syafril menjelaskan prosesi menaikkan puncak tabut di badan tabut pada posisi di atas aksesoris puncak rebung.

Hal ini juga bisa di konotasikan sebagai menyatukan tabot bagian badan tabot ke puncak, sebelum tabot besanding nanti malam.

"Ini sebagai ritual, yang dilakukan sebelum nanti malam. Dilanjutkan dengan ritual Tabut besanding, " jelasnya.

Di ritual tabut naik puncak ini, bagian puncak tabut itu, terdapat serangkai bola dunia sampai ke buah kutun dan bulan bintang.

Baca juga: Festival Tabut Bengkulu 2022: Sore Ini Tabut Naik Puncak, Malamnya Tabut Bersanding

"Khsusus Tabut Imam, sampai dengan simbol payung kehormatan terletak di paling puncak, " jelasnya.

Sebelumnya, pagi tadi dilakukan hari gham, yaitu dimaknai sebagai hari Berbela Sungkawa, untuk merenungkan perlakuan yang sangat kejam komando Yazid bin Muawiyah terhadap Hussein bin Ali bin Abi Thalib tanggal 10 Muharram 61 Hijriah atau 680 Masehi.

"Juga merenungkan mengapa harus dibunuh dengan cara menyiksa. Itu salah satu makna dari hari gham, sebelum Tabut naik puncak ini," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved