Pesan Mantan Anggota JI saat di Ponpes Pancasila Bengkulu, Anak Muda Jangan Terjerumus Radikalisme

Kelompok ini berusaha menyebarkan paham-paham radikal dan intoleran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai yang ada di bangsa

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
HO Polda Bengkulu
Mantan Anggota JI, Nasir Abbas Sebut Ada Kelompok yang Berusaha Memecah-belah Indonesia 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI), Nasir Abbas berpesan agar anak muda atau generasi muda jangan sampai terjerumus paham radikalisme.

Hal itu disampaikan Nasir Abbas saat menjadi narasumber di sosialiasi dan pemahaman kontra radikal di Pondok Pesantren Pancasila, Jalan Rinjani, Kelurahan Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Harga Telur di Kota Bengkulu Rp 54 Ribu per Karpet, Pedagang Makanan Mulai Menjerit

Menurutnya, ada kelompok yang ingin memecah-belah persatuan Indonesia.

Kelompok ini berusaha menyebarkan paham-paham radikal dan intoleran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai yang ada di bangsa Indonesia.

Baca juga: Kurir Narkoba di Bengkulu Ditangkap Jelang Transaksi, Ngaku ke Polisi asal Sabu dari Napi Lapas

Di hadapan para santri di Pesantren Pancasila, Nasir Abbas menegaskan jika Pancasila mengandung nilai-nilai yang sangat cocok dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

"Pancasila menjunjung sikap menghormati dan menghargai antar umat beragama dan berbudaya," kata Nasir Abbas kepada TribunBengkulu.com.

Baca juga: Selain di Lokasi Kebakaran SPBU KM 8 Bengkulu, Tim Forensik juga Ambil Sampel Mobil Terbakar

Nasir Abbas yang kini menjadi Konsultan Senior di Lembaga Penelitian Division for Applied Social Psychology Research (DASPR) ini juga memberikan pesan kepada para santri agar bisa menjadi penyambung lidah di masyarakat untuk menyebarkan kedamaian dan rasa toleran.

"Kepada seluruh anak-anak penerus bangsa ini dan sebagai generasi muda, jangan sampai terjerumus dalam sikap radikalisme," kata dia.

Baca juga: Kasus Karaoke Ayu Ting Ting Bengkulu Berlanjut atau Dihentikan? Ini Respon Kuasa Hukum Korban

Sementara, Katim Divisi Humas Polri, AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan pihaknya memang menyelenggarakan sosialiasi dan pemahaman kontra radikal di 34 Polda di Indonesia.

Tujuan sosialisasi ini sendiri adalah untuk memberikan pencerahan, pemahaman dan pendidikan kontra radikal di Bengkulu, khususnya santri dan santriwati yang ada di Ponpes Pancasila.

"Kita juga menghadirkan Nasir Abbas untuk sharing ilmu dan pengalaman beliau. Insya Allah bisa bermanfaat bagi kita semua di sini," ungkap Gatot.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved